4. Pemberian Uang Japuik
Setelah proses lamaran diterima, "uang japuik" diberikan kepada keluarga laki-laki. Jumlahnya tergantung kesepakatan dan status sosial kedua belah pihak. Namun, uang ini lebih bersifat simbolis sebagai bentuk penghargaan dari keluarga perempuan, bukan seperti "mahar" dalam konsep pernikahan Islam.
Menentukan Tanggal Pernikahan
Setelah lamaran diterima dan prosesi Bajapuik selesai, tahap selanjutnya adalah menentukan tanggal pernikahan. Pada fase ini, kedua keluarga akan terus berunding untuk merancang prosesi pernikahan sesuai adat Minang.
Nah, kalau pernikahannya dengan orang luar Minang, tradisi Bajapuik ini biasanya nggak diterapkan secara penuh, karena pasangan atau keluarga dari luar daerah mungkin nggak terbiasa dengan konsep ini. Ada beberapa skenario yang biasanya terjadi:
1. Musyawarah dan Penyesuaian
Biasanya, pihak keluarga perempuan dan laki-laki akan duduk bareng untuk musyawarah. Di sini, mereka bakal diskusi apakah tradisi Bajapuik mau dijalankan atau nggak, atau mungkin ada penyesuaian. Misalnya, jumlah uang japuik bisa lebih kecil atau hanya simbolis aja, biar nggak bikin pihak laki-laki dari luar budaya Minang merasa terbebani.
2. Penggabungan Tradisi
Terkadang, bisa juga ada penggabungan tradisi dari kedua belah pihak. Misalnya, keluarga perempuan tetap menjalankan Bajapuik, tapi keluarga laki-laki dari luar juga boleh membawa seserahan sesuai adat mereka.
3. Penghapusan Uang Japuik
Kalau pihak laki-laki atau keluarganya merasa nggak nyaman dengan konsep uang japuik, bisa juga tradisi ini dihilangkan. Biasanya keluarga perempuan Minang yang sudah modern bakal lebih fleksibel, terutama kalau menikah dengan orang luar. Yang penting adat tetap dijaga, tapi nggak harus memberatkan salah satu pihak.
Nah, itulah tradisi unik yang ada di Pariaman, Sumatra Barat, Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H