Mohon tunggu...
Meshiela
Meshiela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi memasak dan mencoba hal baru

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Review Film Kang Mak from Pee Mak

13 September 2024   21:10 Diperbarui: 15 September 2024   12:55 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film Kang Mak from Pee Mak merupakan sebuah film terbaru layar kaca Indonesia. Film ini hasil adaptasi dari sebuah film di negara Thailand yang berjudul Pee Mak. Kang Mak from Pee Mak merupakan sebuah film hasil karya sutradara Herwin Novianto dan diproduksi oleh Falcon Picture. Film Kang Mak from Pee Mak memiliki nuansa horor tetapi masih berbalut komedi sehingga berhasil mengocok perut para penonton dari awal hingga akhir film.

Film Kang Mak from Pee Mak dibintangi oleh para aktor dan aktris terkenal, yaitu Vino G Bastian (Makmur), Marsha Timothy (Sari), Indro Warkop (Supra), Tora Sudiro (Jaka), Indra Jegel (Fajrul), Rigen Rakelna (Solah),  Andre Taulany (Dukun), Aming Sugandhi, Ananta Rispo, Jirayut, dll.

Sinopsis Film Kang Mak From Pee Mak


Film ini menceritakan tentang sepasang suami istri yang harus berpisah karena sang suami harus pergi ke medan perang demi membela Indonesia. Makmur atau yang kerap disapa Kang Mak oleh sang Istri (Sari) harus pergi meninggalkan Sari yang saat itu sedang hamil besar.

Selama di medan perang, Makmur selalu bersama dengan teman-temannya yaitu Supra, Jaka, Fajrul, dan juga Solah. Setiap waktu, Makmur tak henti-hentinya menatap foto sang Istri karena besarnya rasa rindu yang membuatnya tidak sabar untuk pulang ke kampung halaman agar dapat kembali bertemu dengan istri dan juga calon buah hatinya yang sebentar lagi akan lahir ke dunia.

Saat peperangan telah usai kelima sekawan itu pergi ke kampung halaman masing-masing dengan menggunakan perahu. Kampung halaman Makmur menjadi pemberhentian pertama mereka sehingga Supra, Jaka, Fajrul, serta Suroh terpaksa harus singgah selama beberapa hari di kampung halaman Makmur.

Tiba di rumah, Makmur beserta keempat sahabatnya disambut ramah oleh Sari. Tanpa menaruh rasa curiga, mereka langsung berkenalan dan berbincang dengan Sari beserta buah hatinya yang saat itu sudah lahir dan diberi nama Cipluk.

Saat pertama kali bermalam di rumah kosong milik saudara Makmur, keempat orang sahabat itu merasakan keanehan saat sedang tidur karena mereka diganggu oleh hal-hal aneh dan menyeramkan yang menurut mereka sangat mencurigakan.

Keesokan harinya, Makmur, Supra, Jaka, Fajrul, dan juga Suroh pergi ke pasar terdekat, akan tetapi keanehan muncul sebab setiap Makmur mengajak bicara para pedagang yang ada di sana secara spontan semua orang akan kabur dengan wajah panik dan ketakutan. Hal tersebut semakin menimbulkan rasa curiga pada keempat sahabat Makmur.

Rasa kecurigaan pada diri keempatnya mencuat ketika mereka mendengar bisikan dari para warga di pasar tadi yang mengatakan bahwasanya Sari sudah meninggal.

Kemudian, keempatnya berusaha membuktikan hal tersebut dengan pergi ke orang kepercayaan di daerah setempat. Tak terduga, tiba di sana mereka mendapatkan validasi atas meninggalnya Sari dan mereka diberikan cara untuk membuktikan hal tersebut.

Dengan rasa kekeluargaan dan besarnya solidaritas mereka terhadap Makmur, kemudian keempatnya berusaha menjelaskan kepada Makmur bahwasanya Sari yang sedang bersama Makmur saat ini bukanlah Sari yang sesungguhnya.

Hal tersebut justru malah menimbulkan rasa amarah pada diri Makmur karena Makmur menganggap keempat sahabatnya tidak tahu diri. Akibatnya timbulah percekcokan antara Makmur dan keempat sahabatnya.

Di akhir cerita muncul hal tak terduga yang menjelaskan bahwasanya sedari awal Makmu tiba di rumah. Makmur sudah mengetahui bahwasanya Sari yang bersamanya bukan merupakan Sari yang sesungguhnya, akan tetapi karena besarnya rasa cinta dan rindunya terhadap sang Istri membuat Makmur menepis segala rasa takutnya dan bersikap denial.

Faktanya Sari sudah meninggal beberapa hari setelah Makmur pergi ke medan perang. Meninggalnya Sari dikarenakan oleh dirinya yang saat itu tidak kuat menahan rasa kontraksi di perutnya dan dirinya juga tidak mendapatkan bantuan dari siapapun.

Kelebihan dan Kekurangan Film Kang Mak From Pee Mak


Film Kang Mak from Pee Mak ini memiliki banyak kelebihan, seperti alur ceritanya yang tidak jauh beda dengan film awalnya yaitu film Pee Mak, apalagi dengan perubahan latar yang menggambarkan unsur Indonesia yaitu peperangan. Ditambah lagi dengan lawakan-lawakan versi lokal.

Dibalik kelebihan pastinya ada kekurangan, yakni terdapat beberapa cuplikan di film Pee Mak yang seru dan diharapkan akan di remake dalam film Kang Mak dengan nuansa Indonesia, akan tetapi nyatanya cuplikan tersebut tidak masuk dalam film Kang Mak.

Hal tersebut menyebabkan timbulnya sedikit rasa kekecewaan para penonton yang sebelumnya sudah menonton film Pee Mak terlebih dahulu.

Namun, rasa kecewa tersebut berhasil tertutupi dengan banyaknya candaan yang ditampilkan dalam film Kang Mak ini sehingga membuat semua penonton merasa sangat terhibur.

Menurut saya pribadi, film ini sangat bagus karena banyak mengandung nilai-nilai atau pesan kehidupan. Seperti kebersamaan dan kesetiaan. Chemistry antara Makmur dan keempat sahabatnya sangatlah patut untuk diapresiasi, selain itu kesetiaan dan kasih sayang Makmur kepada Sari turut menambah kesan istimewa dalam film ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun