Mohon tunggu...
Mesa Natadenta
Mesa Natadenta Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar di SMAS Kanisius Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melangkah Tanpa Ragu, Penuh Keyakinan Mempersiapkan Acara Terbesar Kolese Kanisius 2024

18 September 2024   22:48 Diperbarui: 18 September 2024   23:28 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Most people fail before they even start." Kalimat ini menggambarkan sebuah kebenaran yang sering kali dialami banyak individu. Mereka yang berhasil di berbagai bidang akan merasakan esensi dari kutipan ini. Kutipan ini mengingatkan bahwa memulai adalah langkah awal menuju kesuksesan, sebuah langkah krusial yang menandai perjalanan panjang menuju keberhasilan. Banyak orang bisa gagal bahkan sebelum mereka memulai apa pun. Oleh karena itu, memulai merupakan langkah penting yang tak dapat diabaikan jika ingin mencapai tujuan yang diinginkan.

Salah satu contoh nyata tentang pentingnya memulai sesuatu dengan baik dapat dilihat dalam pelaksanaan acara Canisius College Cup, sebuah kegiatan tahunan yang direncanakan dan dikelola sepenuhnya oleh para siswa SMP dan SMA Kolese Kanisius. Acara ini mencakup berbagai bidang kompetisi, mulai dari akademik, non-akademik, olahraga, hingga kesenian. Setiap tahun, Canisius College Cup mengundang ratusan sekolah untuk berpartisipasi, sehingga perencanaan dan pelaksanaannya dilakukan dengan sangat teliti dan matang. Pada tahun 2024, organisasi kepanitiaan Canisius College Cup dibagi menjadi 38 koordinator seksi, 6 ketua bidang, dan 3 ketua umum. Setiap seksi dan bidang memiliki tanggung jawab serta tugas yang sangat spesifik. Salah satu seksi yang memiliki peran krusial adalah seksi desain, yang bertanggung jawab atas seluruh aspek visual acara tersebut. Dengan tanggung jawab yang besar, kepanitiaan ini diharapkan mampu bekerja secara efektif dan penuh dedikasi, meskipun menghadapi beban kerja yang berat.

Ketika seseorang dihadapkan pada sebuah tantangan, muncul proses pertimbangan yang matang sebelum memutuskan untuk menerimanya. Tantangan tersebut sering kali hadir tiba-tiba, seolah-olah menghantam dengan keras, memaksa seseorang untuk berpikir panjang mengenai konsekuensi yang akan dihadapi. Dalam konteks kepanitiaan Canisius College Cup, perasaan ini sangat jelas dirasakan ketika penawaran posisi sebagai koordinator seksi diajukan. Menerima tanggung jawab sebagai salah satu koordinator seksi desain, misalnya, bukanlah keputusan yang diambil tanpa pertimbangan. Meskipun belum memiliki pengalaman yang cukup dalam mendesain mock-up digital, keberanian untuk mengambil risiko dan kemampuan beradaptasi menjadi kunci dalam menjalankan tugas tersebut. Dalam situasi seperti ini, penting untuk menunjukkan sikap proaktif dan keyakinan bahwa setiap tantangan dapat dihadapi dengan baik.

Tidak banyak hal yang dapat diprediksi mengenai tantangan-tantangan yang akan dihadapi di masa depan. Saat ini, merupakan periode krusial yang menentukan keberhasilan pelaksanaan Canisius College Cup  2024. Seksi kepanitiaan desain secara rutin dituntut untuk menyelesaikan berbagai tugas yang telah ditagihkan oleh koordinator lainnya dalam struktur kepanitiaan. Berbagai hambatan dan faktor eksternal menyebabkan banyak tenggat waktu pengerjaan desain kerap tertunda. Dalam proses tersebut, muncul berbagai perasaan: keluhan, ketidakpuasan, kegelisahan, serta tekanan besar yang dialami seorang koordinator untuk tetap bertanggung jawab. Banyak progres tertahan karena keterlambatan penyelesaian desain, sehingga proses perencanaan harus disesuaikan kembali. Mengorganisir ulang sistem kerja dalam seksi desain bukanlah perkara mudah, terutama karena keterbatasan anggota yang kompeten dalam bidang pewarnaan. Pada saat-saat kritis, hanya beberapa anggota yang bersedia mengambil alih tanggung jawab tersebut, mengorbankan waktu dan tenaga untuk memastikan kesuksesan acara terbesar Kolese Kanisius ini.

Tantangan yang dihadapi sebagai koordinator seksi desain sudah mulai muncul bahkan sebelum acara diresmikan. Dengan berbagai bentuk bantuan dan negosiasi, pekerjaan yang mendesak dan krusial akhirnya dapat diselesaikan, meskipun banyak teguran yang datang dari ketua bidang maupun guru pendamping. Kondisi ini tentu menjadi pelajaran dan evaluasi penting bagi peningkatan kinerja seksi desain di masa mendatang, agar dapat lebih diandalkan serta mendapatkan kepercayaan lebih besar. Meskipun persiapan acara Canisius College Cup 2024 terus berlanjut, dan di tengah pelaksanaan Penilaian Tengah Semester, kepanitiaan desain tetap melanjutkan tugasnya dengan tekun dan penuh dedikasi untuk menyelesaikan total 50 tagihan desain.

Di saat inilah, manusia berubah melalui keharusan untuk menerima rintangan dan kesakitan dalam menghadapi sebuah tanggung jawab besar. Hal  yang dihadapi dalam organisasi tersebut dapat dimaknai seperti mendayung perahu di tengah badai. Setiap tantangan, dari tenggat waktu yang tertunda hingga keterbatasan sumber daya, tidak hanya menguji kemampuan teknis, tetapi juga ketahanan mental dan kepemimpinan. Seperti nakhoda yang mengarahkan kapal melewati badai, seorang pemimpin harus mampu mengelola emosi, menjaga semangat tim, dan mengambil keputusan bijaksana di bawah tekanan. Rintangan ini bukan penghalang, melainkan bagian dari proses pembentukan karakter, memperkuat integritas, dan mematangkan kemampuan kepemimpinan agar siap menghadapi tantangan yang lebih besar di masa depan.

Menghadapi berbagai rintangan dalam menjalankan peran kepemimpinan bukan hanya sebuah tantangan, tetapi juga kewajiban yang harus dihadapi oleh setiap individu, khususnya bagi para Kanisian. Proses ini menjadi esensial dalam membentuk karakter yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga di bidang non-akademik. Melalui pengalaman langsung menangani tanggung jawab besar seperti acara Canisius College Cup, para siswa belajar mengembangkan jiwa kepemimpinan, kolaborasi, serta ketangguhan dalam menghadapi tekanan. Hal ini sejalan dengan misi pendidikan Jesuit yang menekankan pembentukan karakter utuh, menjadikan setiap Kanisian siap untuk menghadapi dunia dengan integritas dan kemampuan yang menyeluruh. Proses ini adalah langkah penting dalam memastikan mutu pengembangan karakter yang berkelanjutan di Kolese Kanisius.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun