Mohon tunggu...
Mesakh Ananta
Mesakh Ananta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurnalis Muda, President University.

Sedang Belajar Menulis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mempertanyakan Kembali Independensi Media

17 April 2022   10:30 Diperbarui: 17 April 2022   10:36 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus mengenai absennya independensi di media Indonesia, bukanlah hal yang asing, pada pesta demokrasi, pemilu dan pilkada. Sebuah survey yang dilaksanakan oleh Remotivi melaporkan bagaimana TV One, pada tahun 2014, melakukan pemberitaan secara masif mengenai Aburizal Bakrie, seorang capres dari Partai Golkar, dengan konten berisi hal yang positif. Dengan tingginya frekuensi dan durasi iklan politik tersebut, membuat fenomena kepentingan politik dalam media sangat nyata.

Kepemilikan media oleh para oligarki, memang tidak dapat dipungkiri menumbuhkan media dalam hal finansial dan produksi. Namun, media harus menyadari sebuah tanggung jawab sebagai alat kontrol sosial, dalam masyarakat yang berdemokrasi. 

Persepsi masyarakat yang dibangun oleh media, akan sangat mempengaruhi kebijakan pemerintah, dan sirkulasi ini terus berjalan dan merupakan esensi demokrasi. Maka, jikalau media sudah tidak lagi independen, darimanakah kebenaran itu berasal?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun