Kasus mengenai absennya independensi di media Indonesia, bukanlah hal yang asing, pada pesta demokrasi, pemilu dan pilkada. Sebuah survey yang dilaksanakan oleh Remotivi melaporkan bagaimana TV One, pada tahun 2014, melakukan pemberitaan secara masif mengenai Aburizal Bakrie, seorang capres dari Partai Golkar, dengan konten berisi hal yang positif. Dengan tingginya frekuensi dan durasi iklan politik tersebut, membuat fenomena kepentingan politik dalam media sangat nyata.
Kepemilikan media oleh para oligarki, memang tidak dapat dipungkiri menumbuhkan media dalam hal finansial dan produksi. Namun, media harus menyadari sebuah tanggung jawab sebagai alat kontrol sosial, dalam masyarakat yang berdemokrasi.Â
Persepsi masyarakat yang dibangun oleh media, akan sangat mempengaruhi kebijakan pemerintah, dan sirkulasi ini terus berjalan dan merupakan esensi demokrasi. Maka, jikalau media sudah tidak lagi independen, darimanakah kebenaran itu berasal?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H