Waktu yang dibutuhkan untuk persiapan pembelajaran secara offline cukup Panjang. Â Jika mengingat masa-masa sebelum merebaknya wabah Covid-19, tidak sedikit siswa maupun mahasiswa dan guru atau dosen yang harus berangkat dari rumah menuju sekolah atau kampus pada jam subuh.Â
Paling tidak, jika biasanya berangkat dari rumah jam 6 pagi dan waktu belajar dimulai jam 8 pagi, maka dua jam adalah waktu minimal yang dibutuhkan untuk terlaksananya proses belajar-mengajar secara offline.Â
Sementara itu, dengan pola pembelajaran secara online, waktu yang dibutuhkan untuk persiapan yang sama sangatlah singkat. Â Dengan proses belajar-mengajar secara online ini, maka siswa maupun pengajar dapat melangsungkan proses belajar-mengajar tersebut di rumah masing-masing. Â Dengan demikian tidak ada waktu yang terbuang hanya untuk perjalanan pergi ke sekolah atau kampus dan pulang dari sekolah atau kampus ke rumah. Â Sehingga setiap hari akan banyak waktu yang tersedia untuk melakukan kegiatan produktif lainnya.
Sebagai penutup tulisan ini dapat dideskripsikan bahwa pembelajaran online memudahkan siswa atau mahasiswa dan guru atau dosen serta lebih aman dari penyebaran wabah Covid-19, karena tempat belajar tidak harus di sekolah dibandingkan dengan pembelajaran offline yang harus berkumpul di kelas.Â
Demikian juga waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan proses pembelajaran akan lebih sedikit dibandingkan dengan pembelajaran offline. Namun karena pembelajaran online, baik siswa maupun guru harus mengeluarkan biaya tambahan baik untuk pembelian kuota maupun pembelian laptop atau computer sebagai alat bantu proses pembelajaran, sedangkan pembelajaran offline tidak memerlukan biaya tambahan tersebut.Â
Jadi, pelaksanaan belajar mengajar antara pembelajaran offline dan pembelajaran online memiliki perbedaan dimana masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun dengan kondisi wabah Covid saat ini, pelaksanaan belajar mengajar harus disesuaikan dengan kepentingan pengendalian penyebaran wabah tersebut.-MIN-
