Sebaliknya, ketakutan berlebihanpun juga akan memberikan dampak negatif. Â Seperti orang yang mengidap sakit jantung, ditepuk bahunya dari belakang sembari berteriak keras, bisa jadi teman yang sakit jantung tersebut akan kolaps. Â Bukan Covid-19 yang membawanya meninggalkan dunia ini, tapi kekagetan dan ketakutan yang berlebihan "mungkin" yang akan memberangkatkannya duluan.
Untuk itu sangat diharapkan kepada kita semua agar senantiasa mencari tau dengan "benar" dan "baik" apa itu Covid-19, apa yang menjadi penyebabnya, bagaimana menanggulangi penyebab Covid-19, bagaimana menghadapi kehidupan sehari-hari dengan adanya Covid-19, bagaimana kita di rumah sehabis kita harus keluar rumah seharian untuk mencari nafkah, dan banyak "bagaiamana" atau "apa" yang dapat dibaca dan dipelajari.Â
Apalagi kehidupan sekarang yang sudah dimudahkan dengan adanya teknologi, sehingga tidak perlu lagi ke perpustakaan secara fisik untuk mencari tau. Â Jangan habiskan waktu dengan teknologi hanya untuk bersenang-senang yang tidak ada juntrungannya.
Dikutip dari laman https://covid19.go.id/p/hoax-buster/salah-literasi-covid-19-dari-drh-moh-indro-cahyono dan https://inet.detik.com/cyberlife/d-4960045/muncul-broadcast-soal-corona-dari-pakar-virus-hoax-atau-bukan, terdapat kekeliruan yang dikutip oleh sebagian orang atas informasi yang pernah disampaikan oleh drh. Moh. Indro Cahyono, seorang dokter hewan yang memiliki latar belakang pengetahuan tentang virus. Â Informasi yang benar mengenai Covid-19 yang dikutip dari kedua laman tersebut adalah sebagai berikut :
- Virus (termasuk COVID-19) hanya bisa bertahan hidup di media yang gelap, basah, & dingin. Â Dia tidak bisa bertahan hidup lama tanpa perantara media tersebut.
Jika misalnya ada orang yang sudah terinfeksi mengeluarkan droplet (cairan lendir atau ludah) lalu kena di baju, kain, atau meja maka dia tetap hidup selama droplet itu belum mengering. Â Jika baju dicuci atau setidak-tidaknya mengering sendiri karena pengaruh lingkungan misalnya karena panas atau disinfektan maka virusnya akan mati. Begitupun di meja, kursi, lantai, karpet dan sejenisnya. Â Jika sudah mengering ya sudah virusnya akan mati.
- Virus ini tidak bisa hidup di udara. Â Dia hanya bisa hidup di droplet & kemudian jatuh ke bawah. Â Semua jenis virus. Â Mau virus flu, atau virus lain sifatnya sama. Â Bagaimana dengan berjabat tangan? Â Sama seperti penjelasan nomor satu. Â Walau tangan ini termasuk bagian hidup tapi selama droplet-nya kering, dibersihkan dengan sabun atau hand sanitizer maka virus pun akan hancur. Â Karena virus hanya bisa masuk lewat 2 jalur yakni hidung, dan mulut. Â Maka jika selesai berjabat tangan dianjurkan membasuhnya dengan sabun atau hand sanitizer.
- Virus bisa dinetralkan oleh antibody dari dalam tubuh & antibody bisa dinaikkan produksinya dengan konsumsi vitamin E & C. Â Budayakan untuk mengkonsumsi vitamin E (brokoli, kelor) dan vitamin C (jeruk, mangga, dll) selama masa wabah COVID-19.
Yang terinfeksi atau dinyatakan positif berpeluang sembuh. Â Jika memiliki riwayat penyakit bawaan seperti paru, TB, hipertensi, asma, kanker, dan tumor, sebaiknya berkonsultasi ke dokter.
- Bagi manusia yang ketahanan tubuhnya normal & kemudian dinyatakan positif dapat melakukan treatment (perlakuan) mandiri di rumah dengan cukup beristirahat, konsumsi vitamin E & C & madu, karena dengan asupan vitamin yang bagus maka produksi antibodi bisa meningkat 2-3 kali lipat dari standard.
- Antibodi pada hari ke-7 akan diproduksi tubuh untuk menetralkan virus & mencapai puncaknya pada hari 14. Â Jangan panik & stress karena stress akan menekan sistem kekebalan kita. Â RS sebaiknya dikhususkan untuk kelompok resiko tinggi (lansia, pasien dengan komplikasi penyakit, & gangguan pernafasan kronis) sehingga RS tidak terlalu penuh & membuat para pejuang kesehatan menjadi kerepotan & kelelahan.
- Jangan stres dan panik. Â Karena jika stres dan panik memicu reaksi psikosomatis yang berakibat pada menurunnya produksi antibodi dr dalam tubuh.
- Virus tidak bisa bertahan hidup di tempat kering, terang, & panas. Jika dicurigai ada droplet di perabot rumah maka cukup dibersihkan saja dengan desinfektan atau cairan pembersih.
- Pasien yang terinfeksi berpeluang sembuh dalam 14 hari jika rajin mengkonsumsi vitamin E + C & cukup istirahat.
- Manusia yg sudah pernah terinfeksi & sembuh masih bisa terkena infeksi ulangan dari lapang tapi sel memory tubuh akan mengeluarkan antibody lebih cepat (bukan 7 hari sot infeksi pertama) tapi langsung keluar dalam waktu 1 hari (24 jam).
Yang paling penting dengan adanya COVID-19 ini semua orang jadi sadar akan pentingnya menjaga kesehatan diri & lingkungan. Â Tumbuhkan rasa optimisme, dan pengetahuan tentang virus. Jangan menerima asumsi atau data tidak jelas yg sejak awal memang ditujukan untuk membuat kepanikan rakyat.
Saat ini Pemerintah menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), sebaiknya sangat disarankan untuk mentaati PPKM tersebut, karena tujuan yang diharapkan adalah agar seluruh masyarak dapat terhindar dari lonjakan wabah Covid-19 "gelombang kedua" ini. Â Memang akan ada yang tidak sesuai dengan sebagian kehidupan orang, seperti bagaimana dengan mereka yang memperoleh nafkah dari bekerja di hari itu. Â Karena tidak semua orang yang melakukan WFH (working from home) dan tetap memperoleh penghasilan.
Dalam penerapan PPKM ini, Pemerintah masih tetap memberikan ruang kepada daerah-daerah yang tidak menunjukkan lonjakan infeksi Covid-19 gelombang kedua. Â Selain itu dalam penerapan PPKM sektor-sektor yang berhubungan langsung dengan kehidupan manusia tetap diijinkan beroperasi, hanya yang tidak berhubungan dengan kehidupan sehari-hari yang harus melakukan pekerjaan melalui online.
Penerapan PPKM sekarang akan lebih menenangkan dibandingkan dengan awal-awal Covid-19 mewabah dengan diterapkannya PSBB. Â Saat ini vaksinasi sudah mulai berjalan, sehingga tingkat kekhawatiran masyarakat berkurang. Â Masyarakat bertambah keyakinannya kepada Pemerintah dengan mulai diselenggarakannya vaksinasi tersebut.
Selain itu, penerapan PPKM dilakukan setelah masyarakat telah melakukan penyesuaian terhadap pola hidup sejak pemberlakuan PSBB di awal merebaknya Covid-19. Â Sehingga di dalam masyarakat tidak lagi timbul kepanikan karena merasa tiba-tiba dilaksanakan pembatasan, seolah-olah dikarantina ketat.
Semoga masyarakat dapat semakin memahami dan semakin berempati dengan kondisi yang terjadi saat ini agar semakin cepat kita menanggulangi wabah Covid-19. Â Sehingga kita dapat kembali ke kehidupan normal, dengan jargon "New Normal".-MIN-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H