Mohon tunggu...
Mesa Indra Naiborhu
Mesa Indra Naiborhu Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Hukum, Management, dan Keuangan

Meminati bidang hukum, management, dan keuangan yang dapat dipergunakan untuk berbagi pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenapa Harus Vaksin untuk Menghadapi Wabah Covid-19?

22 Juni 2021   14:45 Diperbarui: 22 Juni 2021   14:48 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk Covid-19 ini yang kebetulan memiliki kemiripan dengan varian virus lain, akan sama pola nya, yaitu setelah kita terserang, tubuh kita akan bertahan dan selanjutnya pada serangan berikutnya tubuh kita akan lebih mampu dan cepat dalam mempersiapkan diri.

Dikarenakan akibat dari Covid-19 ini "cukup sampai sangat berbahaya", dikhawatirkan banyak orang yang tubuhnya tidak cukup cepat dan kuat untuk bertahan, apalagi jika yang terinfeksi itu memiliki komorbid (sakit bawaan yang ternyata tidak terdeteksi sebelumnya).

Karena Covid-19 ini memberikan pengaruh sangat buruk kepada kemampuan paru-paru dan saluran pernafasan, maka dikahawatirkan bagi sebagian orang tidak mampu bertahan.

Untuk itu, diberikanlah vaksin dengan tujuan pada saat orang tersebut terinfeksi, maka tubuhnya akan secepat mungkin dapat beradaptasi dan melawan virus Covid-19.  Sehingga diharapkan, penerima vaksin akan lebh cepat pulihnya.  Jadi walaupun divaksin kita tetap akan berpeluang terkena, tetapi diharapkan akibatnya akan mirip seperti terserang flu biasa.

Vaksin yang sudah beredar adalah vaksin yang telah dilakukan uji klinis sebanyak minimal 3 kali.  Jadi penerima vaksin Covid-19 (seperti sinovac, sinopharm, astrazaneka, Pfizer maupun vaksin lain yang sudah diendorse oleh negara) bukanlah sebagai kelinci percobaan lagi.

Hanya saja tingkat efikasi vaksin (efikasi = mungkin dapat dipersamakan secara kasar sebagai tingkat akurasi) masih di kisaran 50 % - 70 %, sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh WHO.  Tetapi ini adalah suatu terobosan dalam menghadapi wabah yang menjalar ke seluruh dunia dengan waktu pembuatan vaksin yang cukup singkat.

Vaksin Nusantara, jika pun berhasil dijadikan vaksin, akan memberikan efikasi 90 % atau lebih.  Kenapa ? Karena vaksin teraebut dibuat bersasarkan sel dendritik masing-masing orang, sehingga struktur vaksin pada setiap orang akan unik.  Sel dendritic merupakan sel yang berperan dalam fungsi sistem imunitas tubuh.

Beberapa kekhawatiran yang penulis dengarkan dari obrolan-obrolan di "lapangan", seperti pemberian paracemtamol yang banyak kepada penerima vaksin sehingga menakutkan.

Pemakaian paracetamol (umumnya 500 mg) ditujukan bukan untuk menyembuhkan, tetapi untuk menurunkan suhu tubuh (ada kalanya digunakan sebagai penghilang rasa sakit), sehingga tubuh kita bisa fokus melakukan perlawanan terhadap Covid-19.  Kalau suhu tubuh masih tinggi dikhawatirkan akan memancing komorbid timbul sehingga tubuh kita istilahnya tidak fokus untuk melawan Covid-19.

Ada kalanya banyak orang yang juga ketakutan diberikan vaksin Covid-19 karena efek sampingnya mengerikan.

Gejala (symptom) yang timbul akibat vaksin beragam pada setiap orangnya, tetapi itu adalah reaksi normal dari tubuh kita yang diberikan virus yang telah dilemahkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun