Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Langkah Agresif Alibaba dan DeepSeek Membuat AI Amerika Semakin Tertinggal

30 Januari 2025   20:36 Diperbarui: 30 Januari 2025   20:36 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DeepSeek turut serta dalam perang harga ini, bersaing dengan berbagai startup AI lainnya yang kini berhasil meraih investasi besar. Fenomena ini semakin memperjelas bahwa Tiongkok bukan hanya mengejar ketertinggalan, tetapi juga siap mendominasi di sektor cloud computing dan AI secara global.

AS Harus Bersiap untuk Persaingan yang Lebih Intens

Dengan semakin kuatnya posisi Alibaba, DeepSeek, dan perusahaan AI lainnya dari Tiongkok, Amerika Serikat menghadapi tantangan besar untuk mempertahankan dominasi mereka dalam industri AI.

Trump telah menyerukan agar perusahaan-perusahaan AS segera bertindak dan meningkatkan daya saing mereka. Tantangan ini bukan sekadar masalah ekonomi, tetapi juga berkaitan dengan keamanan nasional, mengingat AI memiliki peran strategis dalam pertahanan, keamanan siber, dan berbagai sektor penting lainnya.

Namun, langkah-langkah protektif saja mungkin tidak cukup. Untuk tetap unggul, Amerika harus berinvestasi lebih besar dalam riset dan pengembangan AI, menciptakan regulasi yang mendukung inovasi, serta membangun ekosistem yang memungkinkan perusahaan-perusahaan lokal untuk berkembang dan bersaing secara global.

Kesimpulan: AI sebagai Medan Pertarungan Baru

Dalam beberapa tahun terakhir, AI telah berkembang menjadi salah satu medan pertarungan utama antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Dengan kemunculan DeepSeek dan keberhasilan Qwen 2.5 Max dari Alibaba, persaingan ini semakin ketat dan kompleks. Trump, dengan gaya kepemimpinannya yang keras dan protektif, berupaya memastikan bahwa AS tidak kehilangan posisi dominannya.

Namun, apakah langkah-langkah yang diambil Trump akan cukup untuk menghadapi gelombang inovasi dari Tiongkok? Ataukah kita akan menyaksikan pergeseran kekuatan dalam industri teknologi global?

Yang jelas, pertarungan ini baru saja dimulai, dan dunia akan terus menyaksikan bagaimana dua kekuatan besar ini berlomba menuju masa depan AI yang lebih canggih dan kompetitif.

Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun