Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengunjungi Masjid Cheng Ho di Berbagai Kota; Harmoni Budaya Tionghoa dan Islam dalam Perayaan Imlek 2025

29 Januari 2025   21:34 Diperbarui: 29 Januari 2025   22:16 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masjid Cheng Ho adalah simbol nyata dari harmoni antar agama dan budaya di Indonesia, khususnya dalam menjembatani hubungan antara umat Islam dan komunitas Tionghoa.

Menggabungkan elemen budaya Tionghoa dan Islam, masjid-masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai ikon yang menunjukkan integrasi budaya yang kental dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Dalam rangka menyambut Imlek 2025, yang akan jatuh pada 29 Januari 2025, mari kita mengenal lebih dekat masjid-masjid Cheng Ho yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

Sejarah Masjid Cheng Ho

Masjid Cheng Ho yang ada saat ini, pertama kali dibangun di Surabaya, Jawa Timur, pada tahun 2002, sebagai penghormatan kepada Laksamana Cheng Ho---seorang tokoh legendaris asal Tiongkok yang dikenal menyebarkan ajaran Islam di berbagai wilayah Asia, termasuk di Indonesia.

Keberadaan masjid-masjid ini menjadi simbol persatuan antar umat beragama serta warisan budaya yang menggabungkan unsur-unsur Tionghoa dan Islam dalam arsitektur dan kegiatan spiritual.

Sementara itu, sebelumnya ada Masjid Cheng Ho yang terletak di Gedung Batu, Simongan, Semarang Barat, yang memiliki sejarah yang cukup unik. Masjid ini didirikan pada 1401 oleh Laksamana Cheng Ho (Sam Poo Tay Djien), seorang muslim asal Tiongkok yang dipercaya menyebarkan agama Islam di Nusantara.

Masjid ini menjadi saksi perjalanan sejarah penyebaran Islam di wilayah Semarang, namun seiring waktu, bangunan tersebut telah bergeser fungsi menjadi kelenteng. Meskipun demikian, ciri-ciri bangunan awal sebagai masjid masih sangat terlihat.  Bangunan ini berbeda dengan kelenteng pada umumnya, karena merupakan bangunan tunggal dengan atap bertingkat dan tidak memiliki serambi terpisah.

Sebagai ciri keislaman, ditemukan pula tulisan yang berbunyi "Marilah kita mengheningkan cipta dengan mendengarkan bacaan Al-Qur'an", yang semakin menguatkan fungsi utama bangunan sebagai masjid. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya nilai sejarah dan budaya yang terkandung dalam bangunan tersebut.

Masjid Cheng Ho di Berbagai Kota di Indonesia

Masjid Cheng Ho juga bisa ditemukan di berbagai kota dan provinsi di Indonesia, dan terus bertumbuh kembang. Beberapa kota yang memiliki Masjid Cheng Ho antara lain:

Masjid Cheng Ho Surabaya

Masjid Cheng Ho pertama di Indonesia terletak di Jl. Gading No. 2, Ketabang, Genteng, Surabaya, Jawa Timur. Dibangun pada 2002 dan selesai pada Oktober 2002, masjid ini mengusung arsitektur yang menggabungkan gaya Tionghoa dan Arab, dengan dominasi warna merah, kuning, dan hijau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun