Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Persiapan Hidangan Jamuan Imlek bagi Keluarga Muslim untuk Menjaga Tradisi dengan Berkah

26 Januari 2025   09:28 Diperbarui: 26 Januari 2025   09:34 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka hidangan halal untuk Jamuan Tahun Baru Imlek, sumber gambar: Dokumentasi keluarga Merza Gamal

Tahun Baru Imlek adalah momen yang penuh kebahagiaan dan harapan, tidak hanya bagi keluarga Tionghoa, tetapi juga bagi mereka yang memiliki keturunan Tionghoa, termasuk keluarga Muslim.

Imlek, yang merupakan perayaan tradisi budaya, menjadi waktu untuk berkumpul bersama keluarga, berbagi kebahagiaan, dan merayakan tahun baru dengan penuh semangat.

Namun demikian, bagi keluarga Muslim yang ingin tetap menjaga ajaran agama, persiapan hidangan Imlek tentu memerlukan perhatian ekstra agar sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Bagi mereka yang ingin merayakan Imlek dengan cara yang tetap sesuai dengan pedoman agama, ada beberapa langkah yang bisa diambil agar hidangan yang disajikan tidak hanya menggugah selera tetapi juga membawa berkah dan keberuntungan yang halal.

Mengganti Daging Babi dengan Alternatif Halal

Salah satu tantangan utama dalam persiapan hidangan Imlek bagi keluarga Muslim adalah penggantian daging babi, yang umumnya menjadi bahan utama dalam beberapa hidangan tradisional Imlek, seperti Babi Panggang atau Babi Kecap.

Daging babi jelas tidak sesuai dengan ajaran Islam, sehingga penggantiannya sangat penting untuk memastikan hidangan tetap halal.

Untuk mengganti daging babi, sapi panggang atau ayam panggang bisa menjadi pilihan yang sempurna. Kedua jenis daging ini tidak hanya lezat tetapi juga membawa simbolisme keberuntungan dan keberkahan yang sama.

Sapi panggang bahkan bisa menjadi simbol untuk mengingatkan keluarga agar tidak menjadi malas, sementara ayam panggang utuh tetap dapat menyampaikan harapan agar keluarga diberkahi dengan kehidupan yang penuh berkah dan kebahagiaan.

Hidangan Utama yang Tetap Halal dan Bermakna

Meskipun ada beberapa bahan yang harus diganti, banyak hidangan khas Imlek yang tetap bisa disiapkan dengan bahan halal dan memiliki makna mendalam. Misalnya, mi panjang (siu mie) yang melambangkan panjang umur dan kebahagiaan.

Mi panjang ini bisa disajikan dengan bahan-bahan yang halal, menjaga makna simbolis yang mendalam tanpa melanggar ajaran agama. Demikian pula, sup delapan bentuk (ba zheng) yang mengandung keberuntungan dan harapan kemakmuran dapat disiapkan dengan bahan-bahan halal yang menyajikan cita rasa lezat sekaligus penuh makna.

Ikan utuh juga tetap menjadi hidangan penting dalam perayaan Imlek. Menyajikan ikan utuh, seperti ikan bandeng atau jenis ikan lainnya, tidak hanya menciptakan suasana kebersamaan, tetapi juga melambangkan rezeki dan kelimpahan yang akan datang.

Ikan yang disajikan dengan kepala menghadap tamu terhormat atau orang tua juga mengandung simbol penghormatan dan kesejahteraan. Hidangan ini tetap bisa disajikan dengan ikan halal yang sesuai dengan prinsip Islam.

Menghindari Alkohol dan Bahan Non-Halal

Selain daging babi, beberapa hidangan Imlek juga mengandung alkohol, seperti dalam beberapa saus atau minuman. Sebagai keluarga Muslim, sangat penting untuk mengganti bahan-bahan tersebut dengan yang sesuai. Misalnya, saus yang digunakan dalam masakan bisa diganti dengan saus yang bebas alkohol.

Begitu juga dengan minuman yang biasanya mengandung alkohol, bisa diganti dengan jus buah segar atau teh manis yang lebih sesuai dengan prinsip halal.

Menyajikan Hidangan Penutup yang Menyegarkan

Setelah menikmati hidangan utama yang kaya akan protein, menyajikan hidangan penutup yang segar dan menyegarkan seperti jeruk mandarin menjadi pilihan yang tepat. Jeruk mandarin tidak hanya memberikan rasa manis yang lezat, tetapi juga melambangkan rezeki yang berlimpah dan keberuntungan.

Penyajian jeruk utuh dengan tangkai dan daun memberikan makna bahwa keberuntungan akan terus berkembang dalam keluarga yang menyajikannya.

Puding Giok Fantasi, sebagai kreasi keluarga, juga bisa menjadi pilihan hidangan penutup yang sempurna. Menggunakan bahan-bahan halal, puding ini menambah keceriaan dan keseimbangan dalam perayaan Imlek yang tetap sesuai dengan ajaran Islam. (Resep di sini)

Menyisipkan Doa dan Harapan dalam Setiap Hidangan

Salah satu aspek penting dalam perayaan Imlek adalah doa dan harapan untuk tahun yang baru. Keluarga Muslim bisa menyisipkan doa-doa yang sesuai dengan ajaran Islam, seperti doa untuk keberkahan, rezeki yang halal, dan kesehatan. Ini adalah cara untuk menyatukan tradisi Imlek dengan nilai-nilai agama yang diyakini.

Doa yang dipanjatkan bersama akan menambah kedalaman makna dalam setiap hidangan yang disajikan, mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan dan berharap yang terbaik di tahun yang baru.

Penutup: Merayakan Imlek dengan Harmoni dan Keberkahan

Perayaan Tahun Baru Imlek adalah waktu yang penuh kebahagiaan, di mana kita menyatukan keluarga, merayakan tradisi, dan memanjatkan doa untuk masa depan yang lebih baik. Bagi keluarga Muslim, merayakan Imlek tidak hanya tentang mengikuti tradisi, tetapi juga menjaga prinsip agama dan menjalani hidup dengan penuh keberkahan.

Setiap hidangan yang disajikan, dari mi panjang hingga jeruk mandarin, bukan hanya soal cita rasa, tetapi juga tentang makna mendalam yang menghubungkan kita dengan nenek moyang, keluarga, dan harapan akan masa depan yang lebih cerah.

Dengan memadukan tradisi dan nilai-nilai agama, kita dapat merayakan Imlek dengan cara yang harmonis, penuh rasa syukur, dan selalu menjaga agar apa yang kita konsumsi dan nikmati sesuai dengan ajaran Islam.

Inilah saat yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi, mendoakan keluarga agar diberikan keberkahan, serta memperkuat komitmen kita untuk selalu menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat.

Mari rayakan Imlek dengan penuh kebahagiaan, berbagi kebaikan, dan memanjatkan doa agar tahun yang baru membawa rezeki yang halal, kesehatan, serta kebahagiaan yang berlimpah.

Dengan niat yang tulus, segala tradisi akan menjadi sarana untuk membawa kita lebih dekat kepada berkah yang sejati.

Semoga tahun yang baru membawa kedamaian dan keberkahan untuk kita semua.

Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun