Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Penduduk Miskin Indonesia Paling Banyak Berada di Pulau Jawa

20 Januari 2025   20:43 Diperbarui: 20 Januari 2025   20:43 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemiskinan bukan hanya tentang ekonomi, tetapi juga pola pikir dan budaya. Pemberdayaan perempuan, misalnya, dapat membawa dampak besar bagi kesejahteraan keluarga. Dengan memberikan akses pendidikan dan peluang ekonomi kepada perempuan, keluarga miskin memiliki peluang lebih besar untuk keluar dari jerat kemiskinan.

Di sisi lain, program-program pengentasan kemiskinan perlu dirancang dengan pendekatan pemberdayaan yang membangun rasa percaya diri masyarakat. Pendekatan ini lebih berkelanjutan daripada sekadar memberikan bantuan jangka pendek.

Kolaborasi Lintas Sektor

Mengentaskan kemiskinan tidak dapat dilakukan hanya oleh pemerintah. Sektor swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat. Begitu pula dengan organisasi masyarakat sipil yang memiliki jangkauan lebih dekat ke kelompok marjinal.

Kolaborasi lintas sektor ini menjadi kunci untuk menciptakan program yang efektif dan berkelanjutan. Setiap pihak memiliki peran penting dalam memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya menguntungkan segelintir orang, tetapi juga menciptakan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

Kesimpulan: Menuju Pertumbuhan Inklusif dan Berkelanjutan

Mengatasi kemiskinan di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, memerlukan pendekatan yang holistik dan berorientasi pada pemerataan.

Pendidikan, redistribusi ekonomi, pembangunan infrastruktur di luar Jawa, dan pemanfaatan teknologi adalah langkah strategis untuk mencapainya. Namun, keberhasilan upaya ini memerlukan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.

Dengan komitmen yang kuat dan langkah-langkah yang terintegrasi, Indonesia dapat memutus rantai kemiskinan dan menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan berkeadilan.

Pulau Jawa, sebagai cerminan tantangan nasional, dapat menjadi titik awal untuk membangun model pembangunan yang lebih merata dan berkelanjutan.

Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun