Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dampak Rencana PHK Global Starbucks pada Operasional di Indonesia

19 Januari 2025   20:45 Diperbarui: 19 Januari 2025   20:45 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal diolah dengan Generative Artificial Intelligence

Di sisi lain, strategi pemasaran digital yang agresif, termasuk promosi melalui media sosial dan kolaborasi dengan influencer lokal, tidak hanya memperkuat citra merek mereka tetapi juga semakin menarik pelanggan dari berbagai kalangan.

Persaingan ini memberikan tantangan besar bagi Starbucks, yang selama ini dikenal sebagai merek premium, untuk tetap relevan di tengah perubahan preferensi konsumen.

Dampak dan Strategi Pemulihan

Walaupun keputusan PHK global tidak serta-merta berdampak langsung pada operasi lokal di Indonesia, dampaknya tetap dapat dirasakan secara tidak langsung. Jika dukungan dari divisi global berkurang, hal ini bisa memengaruhi berbagai aspek, seperti pelatihan karyawan dan pemasaran.

Lebih jauh, keputusan penutupan gerai di Indonesia akan bergantung pada evaluasi performa setiap lokasi. Lokasi dengan trafik rendah mungkin akan diprioritaskan untuk ditutup guna mengurangi beban operasional.

Namun, Starbucks Indonesia masih memiliki peluang untuk bangkit. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diambil:

  1. Inovasi Produk: Mengembangkan menu dengan rasa lokal yang lebih relevan dengan preferensi pelanggan Indonesia, sekaligus menawarkan harga yang lebih kompetitif.
  2. Peningkatan Digitalisasi: Menguatkan aplikasi mobile untuk pemesanan dan pembayaran, serta meningkatkan program loyalitas pelanggan untuk menarik lebih banyak pengguna.
  3. Kemitraan Lokal: Bekerja sama dengan petani kopi lokal untuk menonjolkan komitmen terhadap ekonomi lokal, yang juga dapat meningkatkan citra merek di mata konsumen.
  4. Fokus pada Pengalaman Pelanggan: Mengadopsi rencana global untuk mempercepat waktu pelayanan dan menciptakan lingkungan gerai yang lebih nyaman.
  5. Komunikasi Transparan: Mengelola persepsi publik dengan komunikasi yang jelas tentang langkah-langkah pemulihan dan memastikan bahwa dampak kebijakan global tidak disalahartikan sebagai kelemahan lokal.

Kesimpulan

Rencana PHK global Starbucks Coffee adalah upaya untuk meningkatkan efisiensi operasional di tengah tekanan pasar yang semakin kompleks. Di Indonesia, tantangan serupa juga dihadapi oleh PT MAP Boga Adiperkasa Tbk., yang harus berjuang melawan penurunan penjualan dan meningkatnya kompetisi dari merek-merek lokal.

Meski demikian, dengan strategi yang adaptif dan inovatif, Starbucks Indonesia masih memiliki peluang besar untuk mempertahankan posisinya sebagai merek kopi premium yang diminati.

Langkah seperti memperkuat digitalisasi, berinovasi dengan produk lokal, dan meningkatkan pengalaman pelanggan dapat menjadi kunci pemulihan.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Dalam kondisi ini, penting bagi Starbucks Indonesia untuk tidak hanya fokus pada efisiensi, tetapi juga pada bagaimana mereka dapat terus relevan dan berkontribusi di pasar kopi yang dinamis ini.

Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun