2. Pelajari Reputasi dan Transparansi
Rekam jejak platform fintech adalah indikator penting. Pilihlah platform yang transparan dalam menyampaikan informasi dan memiliki reputasi baik. Kasus Investree mengajarkan kita untuk lebih kritis dalam mengevaluasi kesehatan perusahaan, seperti tingkat keberhasilan bayar dan tingkat wanprestasi.
3. Pahami Indikator Kesehatan Platform
TKB90 dan TWP90 adalah dua indikator utama yang harus diperhatikan. TKB90 mencerminkan tingkat keberhasilan sebuah platform dalam memfasilitasi pembayaran hingga 90 hari setelah jatuh tempo. Sebaliknya, TWP90 menunjukkan tingkat kredit macet. Hindari platform dengan TWP90 tinggi, karena ini menunjukkan risiko yang besar.
Jangan pernah menempatkan semua dana Anda pada satu platform atau borrower. Diversifikasi adalah strategi terbaik untuk mengurangi risiko kerugian. Dengan membagi dana di beberapa borrower atau platform, Anda dapat meminimalkan dampak jika salah satu platform bermasalah.
5. Hindari Janji Keuntungan Tinggi yang Tidak Realistis
Kasus Investree mengingatkan kita untuk waspada terhadap platform yang menawarkan imbal hasil tinggi. Meskipun terlihat menggiurkan, imbal hasil yang terlalu tinggi sering kali menjadi tanda adanya risiko besar atau bahkan praktik tidak sehat.
6. Gunakan Pinjaman Secara Bijak
Bagi mereka yang membutuhkan pinjaman, gunakan layanan fintech dengan penuh tanggung jawab. Pastikan pinjaman digunakan untuk kebutuhan produktif, bukan konsumtif, dan sesuaikan dengan kemampuan membayar.
7. Tingkatkan Literasi Keuangan dan Digital
Kasus ini menegaskan pentingnya literasi keuangan dan digital. Masyarakat perlu memahami bagaimana fintech bekerja, risiko yang terlibat, dan cara memilih platform yang tepat. Edukasi dari regulator dan lembaga keuangan sangat penting untuk meningkatkan perlindungan konsumen.
Langkah OJK dalam Menangani Kasus
OJK telah mengambil berbagai langkah tegas untuk menangani permasalahan ini. Selain mencabut izin usaha Investree, OJK memberikan sanksi administratif kepada perusahaan, melakukan pengawasan ketat terhadap operasionalnya, dan menyelenggarakan komunikasi intensif dengan pemegang saham serta pengurus perusahaan.
Tidak hanya itu, OJK juga melakukan Penilaian Kembali Pihak Utama (PKPU) untuk memastikan bahwa manajemen yang bertanggung jawab atas kegagalan ini tidak dapat kembali memegang posisi strategis di industri keuangan.
Dalam upaya penegakan hukum, OJK bekerja sama dengan aparat berwenang untuk menindaklanjuti dugaan tindak pidana yang melibatkan mantan CEO Investree. Upaya ini mencerminkan komitmen kuat OJK dalam menjaga integritas sektor jasa keuangan serta melindungi kepentingan masyarakat.
Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa regulasi yang ketat dan penegakan hukum yang tegas adalah fondasi penting untuk membangun kepercayaan publik terhadap industri fintech.
Penutup