Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tanda Tanya Sisa Dana IPO Terkait dengan Penutupan Marketplace Bukalapak

10 Januari 2025   10:07 Diperbarui: 10 Januari 2025   10:59 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative Artificial Intelligence

Penutupan layanan marketplace oleh Bukalapak mulai 7 Januari 2025 mengejutkan banyak pihak. Sebagai salah satu unicorn terkemuka di Indonesia, langkah ini menimbulkan tanda tanya besar, terutama terkait sisa dana hasil IPO perusahaan yang hingga Juni 2024 masih signifikan.

Bursa Efek Indonesia (BEI) pun memberikan sorotan tajam atas langkah ini, meminta klarifikasi terkait penggunaan dana IPO yang dihimpun sejak 2021. (Silahkan baca berita lengkap di sini) 

Penutupan Marketplace Bukalapak: Langkah Strategis atau Tantangan Baru?

Keputusan Bukalapak untuk menutup layanan marketplace tidak diambil tanpa alasan. Dengan fokus pada produk virtual seperti pulsa, token listrik, dan pembayaran tagihan, perusahaan ini mencoba mengoptimalkan margin keuntungan.

Langkah ini juga mencerminkan upaya efisiensi di tengah persaingan ketat dengan pemain besar seperti Tokopedia dan Shopee. Namun, dampak keputusan ini tidak hanya memengaruhi Bukalapak sendiri, tetapi juga UMKM yang sebelumnya mengandalkan platform ini sebagai saluran distribusi.

Penutupan marketplace menunjukkan bagaimana persaingan ketat di industri e-commerce memaksa perusahaan untuk terus beradaptasi dengan perubahan pasar.

Penggunaan Dana IPO: Sorotan Bursa Efek Indonesia

Melansir laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham Perdana, Bukalapak telah menggunakan Rp11,49 triliun dari total Rp21,9 triliun yang dihimpun sejak IPO pada 6 Agustus 2021.

Hingga 30 Juni 2024, dana sebesar Rp6,4 triliun telah dialokasikan untuk modal kerja perusahaan, meski masih terdapat sisa dana IPO yang signifikan sebesar Rp9,82 triliun.

Selain itu, dana IPO juga digunakan untuk modal kerja entitas anak seperti PT Buka Mitra Indonesia (Rp1,14 triliun), PT Buka Usaha Indonesia (Rp16,9 miliar), dan PT Buka Pengadaan Indonesia (Rp35,6 miliar).

Alokasi lainnya termasuk Bukalapak Pte. Ltd. (Rp1,05 miliar) dan PT Five Jack (Rp1,25 miliar). Sebesar Rp3,89 triliun juga digunakan untuk pengembangan usaha.

Bursa Efek Indonesia (BEI) telah meminta penjelasan dari Bukalapak mengenai rencana penggunaan dana IPO yang tersisa. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menyatakan bahwa BEI telah melakukan hearing dan menelaah laporan keuangan perusahaan untuk memahami strategi penggunaan dana tersebut.

Reaksi Pasar dan Nasib Investor Bukalapak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun