Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kembalinya Optimisme di Sektor Manufaktur Indonesia

4 Januari 2025   20:12 Diperbarui: 4 Januari 2025   20:12 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

PMI Manufaktur Meningkat di Desember 2024

Pada Desember 2024, sektor manufaktur Indonesia menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang menggembirakan, dengan Indeks Manajer Pembelian (PMI) S&P Global Indonesia naik menjadi 51,2, dari 49,6 pada bulan sebelumnya.

Kondisi tersebut menandai kembalinya ekspansi sektor manufaktur setelah beberapa bulan mengalami kontraksi. Kenaikan ini tidak hanya sekadar angka, tetapi mencerminkan optimisme yang kembali tumbuh di tengah tantangan global dan domestik yang masih ada.

Apa Itu PMI Manufaktur?

PMI (Purchasing Managers' Index) atau Indeks Manajer Pembelian adalah indikator yang mengukur kinerja sektor manufaktur di suatu negara. Indeks ini dihitung berdasarkan survei terhadap 400 perusahaan manufaktur dan terdiri dari lima komponen utama: pesanan baru, output, ketenagakerjaan, waktu pengiriman pemasok, dan stok barang yang dibeli.

Angka PMI di atas 50 menunjukkan ekspansi, sementara angka di bawah 50 mengindikasikan kontraksi. Dengan angka 51,2, ini menunjukkan bahwa sektor manufaktur Indonesia mulai bangkit dan bergerak maju.

Pertumbuhan yang Membawa Harapan

Kenaikan PMI di bulan Desember 2024 adalah yang pertama setelah sektor manufaktur Indonesia mengalami kontraksi selama beberapa bulan berturut-turut. Output manufaktur mengalami sedikit peningkatan, namun lebih cepat dibandingkan bulan sebelumnya. Ini berarti bahwa pabrik-pabrik di Indonesia mulai beroperasi lebih efisien dan mampu memenuhi permintaan yang ada.

Selain itu, yang paling mencolok adalah kenaikan pesanan baru. Untuk pertama kalinya dalam enam bulan, pesanan baru mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan, baik dari pasar domestik maupun internasional, mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.

Peningkatan pesanan ini memberikan dorongan penting bagi sektor manufaktur Indonesia, yang sebagian besar bergantung pada pasar ekspor.

Peningkatan Ketenagakerjaan

Salah satu kabar baik lainnya adalah adanya sedikit peningkatan kepegawaian di sektor manufaktur. Ini adalah yang pertama dalam tiga bulan terakhir. Walaupun jumlahnya terbilang kecil, peningkatan tenaga kerja ini mencerminkan optimisme perusahaan terhadap prospek masa depan.

Dengan meningkatnya jumlah pesanan dan output, perusahaan-perusahaan manufaktur mulai merasa yakin untuk menambah karyawan guna meningkatkan kapasitas produksi.

Tantangan yang Masih Ada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun