PMI Manufaktur Meningkat di Desember 2024
Pada Desember 2024, sektor manufaktur Indonesia menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang menggembirakan, dengan Indeks Manajer Pembelian (PMI) S&P Global Indonesia naik menjadi 51,2, dari 49,6 pada bulan sebelumnya.
Kondisi tersebut menandai kembalinya ekspansi sektor manufaktur setelah beberapa bulan mengalami kontraksi. Kenaikan ini tidak hanya sekadar angka, tetapi mencerminkan optimisme yang kembali tumbuh di tengah tantangan global dan domestik yang masih ada.
Apa Itu PMI Manufaktur?
PMI (Purchasing Managers' Index) atau Indeks Manajer Pembelian adalah indikator yang mengukur kinerja sektor manufaktur di suatu negara. Indeks ini dihitung berdasarkan survei terhadap 400 perusahaan manufaktur dan terdiri dari lima komponen utama: pesanan baru, output, ketenagakerjaan, waktu pengiriman pemasok, dan stok barang yang dibeli.
Angka PMI di atas 50 menunjukkan ekspansi, sementara angka di bawah 50 mengindikasikan kontraksi. Dengan angka 51,2, ini menunjukkan bahwa sektor manufaktur Indonesia mulai bangkit dan bergerak maju.
Pertumbuhan yang Membawa Harapan
Kenaikan PMI di bulan Desember 2024 adalah yang pertama setelah sektor manufaktur Indonesia mengalami kontraksi selama beberapa bulan berturut-turut. Output manufaktur mengalami sedikit peningkatan, namun lebih cepat dibandingkan bulan sebelumnya. Ini berarti bahwa pabrik-pabrik di Indonesia mulai beroperasi lebih efisien dan mampu memenuhi permintaan yang ada.
Selain itu, yang paling mencolok adalah kenaikan pesanan baru. Untuk pertama kalinya dalam enam bulan, pesanan baru mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan, baik dari pasar domestik maupun internasional, mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.
Peningkatan pesanan ini memberikan dorongan penting bagi sektor manufaktur Indonesia, yang sebagian besar bergantung pada pasar ekspor.
Salah satu kabar baik lainnya adalah adanya sedikit peningkatan kepegawaian di sektor manufaktur. Ini adalah yang pertama dalam tiga bulan terakhir. Walaupun jumlahnya terbilang kecil, peningkatan tenaga kerja ini mencerminkan optimisme perusahaan terhadap prospek masa depan.
Dengan meningkatnya jumlah pesanan dan output, perusahaan-perusahaan manufaktur mulai merasa yakin untuk menambah karyawan guna meningkatkan kapasitas produksi.