Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Berita Daftar Finalis Pemimpin Terkorup versi OCCRP Semakin Ramai Setelah Dihapus dari Situs Sebuah Media

1 Januari 2025   15:01 Diperbarui: 1 Januari 2025   15:01 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://www.occrp.org/en/person-of-the-year/bashar-al-assad

Pada penghujung tahun 2024, menjelang malam tahun baru 2025, Indonesia mendapat kabar yang cukup mengejutkan bagaikan sebuah kado pahit di saat pesta akan dimulai.

Semuanya itu terjadi dengan berita yang dilansir CNN terkait masuknya mantan Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), dalam daftar finalis Person of the Year 2024 untuk kategori "Kejahatan Organisasi dan Korupsi" yang dirilis oleh Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). (Sumber: https://www.occrp.org/en/person-of-the-year/bashar-al-assad)

OCCRP, sebuah organisasi jurnalisme investigasi independen yang fokus pada kejahatan terorganisir dan korupsi, merilis daftar ini di situs resmi mereka sebagai bagian dari penghargaan tahunan mereka, "Person of the Year in Organized Crime and Corruption" untuk tahun 2024.

Pengumuman yang Mengejutkan

Dalam daftar tersebut, selain Jokowi, terdapat beberapa nama besar lainnya seperti Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pengusaha India Gautam Adani.

Namun, yang lebih menarik perhatian adalah pemenangnya, Presiden Suriah Bashar Al-Assad, yang telah digulingkan dari kekuasaannya. Penghargaan ini menjadi sorotan tajam karena dianggap mengungkap fakta kelam tentang kepemimpinan dunia yang gagal melindungi rakyatnya dari korupsi dan kejahatan.

Bagi Indonesia, berita ini menjadi semacam "kado pahit" menjelang tahun 2025. Publik dikejutkan oleh fakta bahwa nama pemimpin mereka masuk dalam daftar memalukan tersebut, yang dianggap mencoreng reputasi bangsa di mata dunia.

Penghapusan Berita oleh CNN Indonesia dan Reaksi Media Lokal

Berita ini sempat dimuat oleh CNN Indonesia sebelum akhirnya dihapus dari situs mereka. Keputusan ini justru memunculkan pertanyaan besar di tengah masyarakat. Apakah penghapusan ini dilakukan karena tekanan politik, atau hanya keputusan editorial biasa?

Langkah CNN ini, alih-alih meredam diskusi, malah membuat isu ini semakin ramai diperbincangkan.

Media lokal dan independen segera mengambil alih pemberitaan. Mereka memberitakan ulang kabar tersebut dengan sudut pandang yang lebih berani, bahkan mempertanyakan independensi media besar seperti CNN.

Hal ini menunjukkan bahwa kebebasan pers di Indonesia masih menghadapi tantangan besar ketika berhadapan dengan isu sensitif yang melibatkan figur penting nasional.

Efek Domino di Tengah Publik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun