Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Paling Banyak Kelaparan di ASEAN, tetapi Meraih Penghargaan Negara Paling Dermawan di Dunia

30 Desember 2024   20:09 Diperbarui: 31 Desember 2024   08:47 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokuentasi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI

Indonesia, negeri yang sering disebut "gemah ripah loh jinawi," ternyata menyimpan paradoks yang mencengangkan.

Data Global Hunger Index (GHI) 2023 menunjukkan skor Indonesia sebesar 17,6, menempatkannya sebagai salah satu negara dengan tingkat kelaparan tertinggi di ASEAN. Hanya Timor Leste yang skornya lebih buruk (29,9).

Namun di sisi lain, World Giving Index (WGI) menyebut Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia dengan skor 74 poin. Hampir semua orang Indonesia pernah menyumbang uang atau meluangkan waktu untuk membantu sesama.

Fenomena ini memunculkan pertanyaan besar: Mengapa di tengah tingginya kedermawanan masyarakat, masalah kelaparan masih begitu akut?

Bagaimana mungkin kelaparan masih menjadi masalah serius di tengah kemurahan hati yang begitu besar? Mari kita selami ironi ini lebih dalam.

Kenapa Kelaparan Masih Ada?

Kelaparan di Indonesia bukan hanya soal ketersediaan makanan, melainkan masalah yang kompleks. Berikut beberapa hal yang menjadi penyebab:

  • Bantuan yang Tidak Merata: Banyak bantuan yang terkonsentrasi di kota-kota besar, sementara daerah terpencil sering kali terabaikan.
  • Kedermawanan yang Tidak Terkoordinasi: Bantuan yang sifatnya sporadis sering kali tidak mampu menyelesaikan masalah mendasar.
  • Akses yang Sulit: Infrastruktur yang terbatas membuat distribusi pangan ke daerah pelosok menjadi tantangan besar.
  • Kemiskinan Struktural: Banyak keluarga miskin yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar meskipun ada bantuan.

Bagaimana Mengubah Kedermawanan Menjadi Solusi?

Semangat gotong-royong masyarakat Indonesia adalah kekuatan besar yang bisa menjadi solusi kelaparan jika diarahkan dengan baik. Beberapa langkah yang bisa diambil:

  • Pemberdayaan Komunitas: Mengintegrasikan donasi masyarakat dengan program-program pengentasan kemiskinan dari pemerintah.
  • Menggunakan Teknologi: Dengan aplikasi dan platform digital, bantuan bisa didistribusikan secara lebih cepat dan transparan.
  • Edukasi Masyarakat: Mengajarkan pentingnya diversifikasi pangan lokal dan gizi seimbang agar ketahanan pangan meningkat.

Melangkah Bersama untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Kita semua memiliki peran dalam menciptakan Indonesia yang bebas dari kelaparan. Berikut cara sederhana yang bisa dilakukan:

  • Peduli Tetangga: Mulailah dari lingkungan terdekat, pastikan tidak ada yang kekurangan makanan.
  • Ikut Gerakan Sosial: Bergabunglah dengan komunitas yang fokus pada pemberantasan kemiskinan dan kelaparan.
  • Kampanye Kesadaran: Dorong lebih banyak orang untuk peduli melalui media sosial atau kegiatan lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun