Meski begitu, rumah ibadah juga tetap menjadi pusat pendidikan, persatuan, dan solidaritas jika dikelola dengan niat yang benar. Tantangan utama kita adalah bagaimana memastikan bahwa fungsi rumah ibadah tetap sesuai dengan tujuan utamanya, yaitu mendekatkan manusia kepada Sang Pencipta dan memupuk kasih sayang di antara sesama.
Menjelang akhir tahun, momen ini adalah saat yang tepat untuk merefleksikan persatuan kita sebagai bangsa. Semoga di tahun baru yang akan datang, persatuan kita semakin utuh dan tidak mudah dipecah belah oleh para perusak persatuan.
Rumah ibadah harus menjadi tempat yang mempersatukan umat, bukan malah memperuncing perbedaan. Dengan menjaga fungsi rumah ibadah sebagai pemersatu, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis.
Perbedaan Politisasi dan Pembelajaran di Rumah Ibadah
Ada garis tipis antara politisasi rumah ibadah dan pembelajaran politik. Di masa Rasulullah SAW, masjid tidak hanya digunakan untuk beribadah tetapi juga sebagai pusat belajar tentang berbagai aspek kehidupan, termasuk politik. Namun, belajar politik di rumah ibadah berbeda dengan memanfaatkannya untuk kepentingan politik tertentu.
Politisasi rumah ibadah cenderung memecah belah, sementara pembelajaran politik yang benar justru menanamkan nilai-nilai keadilan, kesejahteraan, dan persatuan. Hal ini menunjukkan bahwa esensi rumah ibadah harus dijaga sebagai tempat yang menginspirasi kebaikan dan kedamaian.
Upaya Mencegah Penyalahgunaan Rumah Ibadah
Untuk menjaga kesucian rumah ibadah dan mencegah penyalahgunaannya, langkah-langkah berikut dapat diambil:
- Keikhlasan Niat:Â Setiap pembangunan dan aktivitas di rumah ibadah harus didasari niat tulus untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mempererat persatuan umat.
- Pendidikan Agama yang Moderat:Â Memberikan pemahaman agama yang seimbang dan menjunjung nilai-nilai toleransi adalah kunci untuk mencegah penyebaran ideologi ekstremis.
- Pengawasan oleh Tokoh Agama: Tokoh agama memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa rumah ibadah tidak dimanfaatkan untuk tujuan yang menyimpang.
- Meningkatkan Dialog Antar Umat:Â Mendorong dialog dan kegiatan bersama antar umat beragama dapat memperkuat rasa saling pengertian dan mengurangi potensi konflik.
Kesimpulan
Rumah ibadah adalah simbol kesucian, tempat di mana manusia dapat menemukan kedamaian dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, sejarah mengajarkan bahwa simbol ini bisa disalahgunakan untuk tujuan yang menyimpang.
Kisah Masjid Dhirar dalam Surah At-Taubah ayat 107-110 adalah peringatan agar kita selalu waspada terhadap niat di balik setiap tindakan, termasuk dalam membangun dan memanfaatkan rumah ibadah.
Menjelang tahun baru, mari kita jadikan rumah ibadah sebagai pusat persatuan, di mana semua umat dapat berkumpul dengan hati yang ikhlas untuk mencari keridhaan Allah.