Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Renungan Akhir Tahun di Ambang 2025

23 Desember 2024   08:39 Diperbarui: 23 Desember 2024   08:39 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu berjalan tanpa henti, tak peduli betapa ingin kita memperlambatnya. Kini, di ambang pergantian tahun, aku berdiri di antara kenangan 2024 dan harapan 2025.

Tahun 2024, engkau adalah guru yang tak kenal lelah. Dalam dirimu, aku belajar menerima, menghadapi, dan melangkah. Engkau membawa gelombang kehidupan yang kadang mengguncang keyakinan, tapi juga mengajarkan bagaimana menjadi kuat tanpa kehilangan kelembutan hati.

Engkau hadir dengan tantangan yang tak sedikit. Namun, dalam setiap rintangan, aku menemukan peluang untuk bertumbuh. Dalam setiap kesulitan, aku temukan keberanian untuk tetap melangkah. Dan kini, ketika aku melambaikan selamat tinggal, ada rasa syukur yang dalam karena engkau telah mempersiapkan aku untuk menyambut tahun baru.

2025, kau akan datang membawa lembaran kosong. Aku tak tahu apa yang tertulis di dalamnya, tetapi aku tahu satu hal: aku tak akan membiarkan kerasnya kehidupan membuat hati ini mengeras. Watakku akan tetap tegar, tetapi hatiku akan tetap lembut, penuh kasih, dan yakin pada rencana Sang Maha Kuasa.

Namun, aku juga menyadari bahwa tahun 2025 tak akan mudah. Ada ketidakpastian yang terus melingkupi dunia: teknologi yang melesat cepat, mengubah cara kita hidup dan bekerja; tantangan ekonomi yang menuntut kreativitas dan keberanian untuk beradaptasi; serta isu-isu kemanusiaan dan lingkungan yang memanggil setiap jiwa untuk peduli.

Aku mungkin akan menghadapi hari-hari di mana hati diuji oleh kehilangan, atau di mana rasa lelah menghampiri langkah. Tapi di tengah semua itu, aku yakin bahwa setiap masalah membawa pelajaran. Setiap badai adalah bagian dari perjalanan menuju pantai harapan.

Di tahun baru ini, aku akan terus belajar dan belajar. Karena hidup adalah perjalanan tanpa ujung untuk memahami, memaafkan, dan memberi arti. Aku akan mengambil waktu untuk berpikir agar langkahku tidak tersesat. Aku akan berdoa agar jiwaku tetap tenang. Aku akan memberi agar hidup ini lebih bermakna. Dan aku akan bekerja keras, karena keberhasilan adalah harga dari upaya yang tulus.

2025, aku datang padamu dengan doa dan harapan. Aku datang untuk meniti jalan menuju kebaikan, dengan langkah yang takkan terhentikan sampai jiwa ini memenuhi panggilan-Nya.

Aku percaya, di tengah gelapnya malam, bintang-bintang akan selalu ada untuk menerangi. Aku percaya, seberat apa pun langkahku nanti, Engkau, ya Tuhan, akan selalu menguatkan hati ini.

Selamat tinggal, 2024. Selamat datang, 2025. Bersamamu, aku melangkah dengan tekad, cinta, dan harapan yang tak bertepi.

Wassalam

Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun