Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Merger Nissan dan Honda sebagai Strategi Menghadapi Gempuran Tesla dan Produsen China

19 Desember 2024   09:31 Diperbarui: 19 Desember 2024   09:31 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak Saham dan Reaksi Pasar

Setelah kabar merger ini mencuat, saham Nissan naik lebih dari 20% pada perdagangan awal, sementara saham Honda turun sekitar 3%. Mitsubishi Motors, di mana Nissan merupakan pemegang saham teratas dengan kepemilikan 24%, juga mengalami kenaikan saham hingga 14%.

Langkah ini terjadi di tengah upaya restrukturisasi besar-besaran oleh Nissan, yang baru-baru ini mengumumkan rencana penghematan biaya sebesar $2,6 miliar, termasuk pemangkasan 9.000 pekerjaan dan pengurangan kapasitas produksi global sebesar 20%.

Honda, di sisi lain, telah mengalokasikan $65 miliar untuk investasi dalam kendaraan listrik hingga tahun 2030, dengan target ambisius untuk mencapai 100% penjualan EV pada tahun 2040.

Harapan untuk Masa Depan

Jika merger ini berhasil, kombinasi Honda, Nissan, dan Mitsubishi Motors di bawah satu perusahaan induk berpotensi menciptakan salah satu grup otomotif terbesar di dunia.

Namun demikian, keberhasilan langkah ini sangat tergantung pada kemampuan kedua perusahaan untuk menyelaraskan visi, mengatasi tantangan keuangan, dan memanfaatkan keunggulan kompetitif mereka.

Langkah ini juga memberikan pelajaran penting bagi pelaku industri lainnya: fleksibilitas, kolaborasi, dan inovasi adalah kunci untuk bertahan di pasar yang terus berubah. Dalam era kendaraan listrik dan otomatisasi, tidak ada tempat bagi stagnasi.

Merger Honda dan Nissan bukan hanya tentang menyelamatkan dua perusahaan raksasa, tetapi juga tentang membangun masa depan baru bagi industri otomotif Jepang di tengah gempuran perubahan global yang tak terhindarkan.

Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun