Karyawan merasa khawatir akan dampak merger terhadap posisi mereka. Mereka menuntut kejelasan mengenai kebijakan restrukturisasi serta jaminan pemenuhan hak-hak mereka. Konflik internal ini menambah kompleksitas di tengah negosiasi yang sudah rumit.
Meski diwarnai polemik, banyak pihak tetap optimis bahwa merger ini dapat memberikan dampak positif bagi industri telekomunikasi Indonesia. Dengan skala ekonomi yang lebih besar, MergeCo diharapkan dapat bersaing dengan raksasa telekomunikasi lain di pasar, seperti Telkomsel dan Indosat Ooredoo Hutchison.
Konsolidasi ini juga dianggap mampu menciptakan pasar yang lebih sehat dan mendukung akselerasi digitalisasi di berbagai sektor.
Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, manajemen kedua perusahaan harus segera menyelesaikan permasalahan internal, menguatkan komunikasi dengan regulator, dan meyakinkan publik bahwa merger ini adalah langkah strategis yang tepat.
Epilog: Akankah Cerita Ini Berakhir Bahagia?
Seperti halnya kisah besar lainnya, akhir dari cerita merger XL Axiata dan Smartfren masih menjadi misteri. Akankah MergeCo lahir sebagai raksasa telekomunikasi yang membawa angin segar bagi industri? Ataukah drama internal dan tantangan regulasi akan menjadi batu sandungan yang sulit diatasi?
Di tengah segala dinamika ini, merger ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh angka dan strategi, tetapi juga oleh manusia di balik layar. Para pemimpin, karyawan, dan pemangku kepentingan harus bekerja bersama untuk menciptakan hasil terbaik bagi semua pihak yang terlibat.
Dengan semua mata tertuju pada mereka, satu hal yang pasti: perjalanan menuju MergeCo akan terus menjadi cerita yang menarik untuk diikuti.
Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H