Bumbu-bumbu:
- Daun-daunan: serai, daun kunyit, daun salam, daun jeruk, daun ketumbar
- Rempah-rempah: cengkeh, pala, jintan, adas manis, kapulaga
- 1 sdm ketumbar
- 1 tangkup daun ketumbar
- 8 cm kulit kayu manis
- 1 kelopak asam kandis
- 5 cm jahe dan lengkuas (dikeprek)
- 10 siung bawang putih (dicincang)
- 16 siung bawang merah atau 2 bawang bombai (dirajang)
Cara Memasak:
- Cuci bersih jeroan, lalu masukkan ke dalam panci besar.
- Tambahkan semua bumbu dan daun-daunan, aduk hingga merata.
- Tuangkan air, lalu nyalakan api sedang hingga mendidih.
- Kecilkan api, masak perlahan selama 1,5 jam hingga jeroan empuk dan bumbu meresap sempurna.
- Koreksi rasa, dan Gulai Anyang siap disajikan.
Perjalanan Rasa dan Sejarah dalam Setiap Hidangan
Gulai Anyang adalah lebih dari sekadar makanan; ini adalah warisan budaya yang mencerminkan sejarah panjang Nusantara. Hidangan ini adalah bukti betapa berartinya rempah dalam kehidupan masyarakat Minang, bukan hanya sebagai pemberi rasa, tetapi juga sebagai warisan tradisi.
Ketika mencicipi Gulai Anyang, Anda tidak hanya menikmati kelezatannya tetapi juga mengenang masa lalu Indonesia yang penuh perjuangan. Ini adalah undangan untuk memahami kekayaan budaya kita dan melestarikan resep-resep tradisional yang menjadi identitas bangsa.
Jadi, siapkah Anda menyelami rasa dan cerita di balik Gulai Anyang, sebuah warisan Limokaum yang menggugah selera?
Selamat mencoba dan nikmati perjalanannya!
Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H