Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Belajar dari Hongkong dan Taiwan Mengembangkan Pariwisata Halal

2 Desember 2024   20:25 Diperbarui: 2 Desember 2024   23:38 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Dokumentasi Merza Gamal  

Sumber Gambar: Dokumentasi Merza Gamal 
Sumber Gambar: Dokumentasi Merza Gamal 

Hong Kong telah membuat kemajuan yang signifikan dalam menjadi lebih ramah Muslim selama dua tahun terakhir. Langkah ini jelas menunjukkan bahwa Hong Kong memahami kebutuhan wisatawan Muslim yang menginginkan kenyamanan tanpa perlu merasa canggung.

Belajar dari Taiwan: Keberhasilan yang Menginspirasi

Jika ada satu negara yang pantas menjadi contoh dalam mengembangkan wisata halal, maka Taiwan adalah jawabannya. Negara dengan mayoritas penduduk non-Muslim ini telah berhasil memposisikan diri sebagai salah satu destinasi ramah Muslim terbaik di dunia.

Pada tahun 2023, Taiwan bahkan menduduki peringkat ketiga dalam Global Muslim Travel Index (GMTI), mengalahkan banyak negara mayoritas Muslim.

Apa rahasianya? Taiwan tidak hanya fokus pada sertifikasi halal untuk makanan, tetapi juga pada pengalaman keseluruhan wisatawan Muslim. Mulai dari penyediaan ruang sholat di tempat-tempat wisata, sertifikasi halal untuk hotel, hingga pelatihan staf pariwisata agar memahami kebutuhan wisatawan Muslim.

Bahkan, Taiwan berhasil memperluas jangkauan industrinya ke wisata medis ramah Muslim. Rumah sakit-rumah sakit di Taiwan tidak hanya menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi tetapi juga memastikan semua prosedur memenuhi standar kehalalan.

Sumber Gambar: Dokumentasi Merza Gamal dari Halal International Congress 2022 
Sumber Gambar: Dokumentasi Merza Gamal dari Halal International Congress 2022 

Selain itu, pendekatan Bio-Circular-Green (BCG) yang mereka terapkan membuat produk halal Taiwan lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Indonesia: Raksasa yang Harus Bangkit

Di sisi lain, Indonesia adalah rumah bagi ratusan juta Muslim. Kita punya masjid-masjid yang megah, makanan khas yang kaya rempah dan halal, serta destinasi wisata yang tak tertandingi keindahannya.

Namun, anehnya, ketika berbicara tentang wisata halal, nama Indonesia sering kali kalah gaungnya dibandingkan negara-negara non-Muslim seperti Taiwan, Korea, Jepang, atau bahkan Thailand.

Padahal, potensi kita luar biasa. Lihat saja Lombok, yang kini dikenal sebagai "Pulau Seribu Masjid." Keindahan pantainya yang berpadu dengan budaya Islam yang kental menjadikannya salah satu destinasi halal unggulan. Tapi, Lombok hanya satu dari sekian banyak daerah yang sebenarnya punya potensi besar.

Aceh, misalnya, bisa menjadi pusat wisata budaya Islam dengan sejarahnya yang mendalam. Begitu pula dengan Sumatera Barat, yang memiliki tradisi kuliner halal yang sudah mendunia. Belum lagi Bali, yang meski terkenal sebagai destinasi internasional, punya ruang untuk mengembangkan kawasan wisata ramah Muslim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun