Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Diskusi Membaca Sejarah Indonesia di Kompas Institute

1 Desember 2024   07:49 Diperbarui: 1 Desember 2024   08:02 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta Diskusi di Kompas Institute, sumber: Dokumentasi Kopaja71/Merza Gamal 

Narasi sejarah yang disampaikan kepada masyarakat dapat dipengaruhi oleh kepentingan tertentu, sehingga penting bagi generasi muda untuk memiliki sikap kritis dalam membaca sejarah. Dengan memahami konteks ini, pembaca tidak hanya menjadi konsumen informasi tetapi juga pengamat yang cerdas.

Kehadiran Komunitas yang Mendukung Sejarah

Sumber gambar: Dokumentasi Kopaja71/Merza Gamal 
Sumber gambar: Dokumentasi Kopaja71/Merza Gamal 

Salah satu momen penting dari acara ini adalah partisipasi aktif dari komunitas-komunitas yang peduli terhadap sejarah, seperti Kopaja71 dan anak-anak muda pencinta sejarah lainnya.

Kehadiran kami bersama di acara ini menjadi bukti nyata bahwa sejarah masih memiliki tempat penting dalam kehidupan generasi muda. Diskusi ini tidak hanya membuka wawasan baru, tetapi juga memperkuat tekad kami untuk terus mendalami sejarah Indonesia dan menyebarkan semangat itu kepada masyarakat yang lebih luas.

Komunitas seperti Kopaja71 berperan penting dalam menghidupkan diskusi sejarah, memanfaatkan platform seperti Kompasiana untuk berbagi cerita, wawasan, dan perspektif sejarah dengan cara yang relevan dan menarik. Ini adalah langkah kecil, tetapi memiliki dampak besar dalam membangkitkan minat sejarah di kalangan generasi muda.

Menghidupkan Sejarah Lewat Beragam Medium

Upaya menghidupkan sejarah Indonesia tidak harus selalu berbentuk buku tebal yang penuh dengan teks akademis. Berikut adalah beberapa medium yang dapat dimanfaatkan:

Komik Sejarah
Seperti yang dilakukan oleh Edna C. Pattisina dan Adit MKM, medium komik dapat menjadi jembatan efektif untuk menyampaikan cerita sejarah dengan cara yang ringan namun tetap informatif.

Buku dan Novel Sejarah Populer
Peter Carey memberikan contoh bagaimana buku sejarah dapat digarap dengan pendekatan populer, seperti karyanya tentang Pangeran Diponegoro, yang tidak hanya mendokumentasikan fakta tetapi juga menghidupkan narasi melalui riset mendalam.

Film dan Dokumenter
Industri film Indonesia juga memiliki potensi besar untuk menghidupkan kembali peristiwa bersejarah, seperti film "Tjoet Nja' Dhien" yang meraih apresiasi nasional dan internasional.

Diskusi dan Podcast Sejarah
Membuka ruang diskusi seperti di acara "Membaca Sejarah Indonesia" menjadi ajang berbagi wawasan dan memancing rasa ingin tahu masyarakat terhadap sejarah. Medium podcast juga dapat dimanfaatkan untuk menjangkau audiens muda yang lebih akrab dengan platform digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun