Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Setelah AS, Neuralink milik Elon Musk Uji Coba Chip Otak di Kanada, Mungkinkah Sampai di Indonesia?

22 November 2024   09:28 Diperbarui: 22 November 2024   09:33 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://www.timesnownews.com/technology-science/ diolah oleh Merza Gamal

Neuralink dan Masa Depan Dunia Kesehatan

Neuralink bukan sekadar perusahaan teknologi, tetapi sebuah langkah maju menuju revolusi neuroteknologi yang dapat mengubah kehidupan manusia. Dari memulihkan mobilitas hingga mengembalikan penglihatan, teknologi ini menjanjikan masa depan yang lebih inklusif bagi individu dengan keterbatasan fisik dan neurologis.

Namun, keberhasilan visi besar ini memerlukan komitmen kolektif, mulai dari regulator kesehatan hingga sektor swasta dan akademisi. Di negara berkembang seperti Indonesia, investasi pada infrastruktur medis, riset, dan edukasi masyarakat menjadi kunci untuk memastikan bahwa inovasi ini dapat dirasakan manfaatnya secara luas.

Dengan langkah besar Neuralink di Kanada dan keberhasilan awal di Amerika Serikat, masa depan neuroteknologi semakin mendekati kenyataan. Harapan baru ini tidak hanya membangkitkan optimisme bagi pasien, tetapi juga memacu kolaborasi global untuk menciptakan dunia di mana batasan fisik tidak lagi menghalangi kualitas hidup manusia.

Kesimpulan
Neuralink menawarkan lebih dari sekadar teknologi; ini adalah janji untuk masa depan yang lebih baik. Dengan menghubungkan otak manusia ke teknologi, Neuralink tidak hanya mendorong batas ilmu pengetahuan tetapi juga membuka peluang baru dalam bidang kesehatan yang mungkin sebelumnya hanya ada dalam fiksi ilmiah.

Semoga langkah-langkah inovatif ini dapat terus memberikan manfaat, bukan mudarat, baik di negara maju maupun di negara berkembang seperti Indonesia, demi masa depan kesehatan global yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Penulis: Merza Gamal (Former of Hospital Non Medic Director)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun