Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

New World Artikel Utama

Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Kasus Tuntutan Hukum Monopoli Google?

21 November 2024   21:09 Diperbarui: 25 November 2024   01:06 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: REUTERS/Steve Marcus/

Namun, Google menanggapi usulan tersebut dengan keras. Perusahaan ini menyebutkan bahwa pemisahan atau perubahan struktur bisnis mereka bisa mengguncang daya saing Amerika Serikat dalam bidang kecerdasan buatan (AI) dan teknologi, serta merugikan konsumen yang sudah terbiasa dengan ekosistem yang ada.

Peran Pemerintah dan Pemimpin Baru di DOJ

Selain persoalan hukum terkait monopoli, ada dinamika politik yang dapat memengaruhi jalannya kasus ini. Mantan Presiden Donald Trump, yang memiliki hubungan tegang dengan Google, bahkan sempat mengusulkan untuk menuntut perusahaan ini atas dugaan bias terhadap dirinya.

Pada September 2024, Trump menyatakan niatnya untuk mengambil tindakan terhadap Google, tetapi sebulan kemudian, ia meragukan apakah langkah pemecahan perusahaan tersebut adalah solusi yang tepat.

Setelah pemilihan presiden mendatang, Trump bisa menunjuk kepala baru untuk divisi antimonopoli DOJ. Pemimpin baru ini memiliki wewenang untuk merubah strategi, mengubah tuntutan hukum, atau bahkan menarik diri dari kasus tersebut.

Dengan perubahan ini, tidak menutup kemungkinan bahwa arah penyelesaian kasus monopoli Google akan berubah tergantung pada siapa yang mengisi posisi tersebut dan kebijakan yang diambil.

Tantangan untuk Pesaing Google: Siapa yang Bisa Menyaingi?

Di tengah semua perdebatan ini, muncul pertanyaan besar: siapa yang bisa menyaingi Google dalam pasar pencarian daring yang sangat menguntungkan ini? Beberapa pesaing potensial mulai muncul, meski mereka masih jauh dari mampu mengalahkan Google dalam skala besar.

Microsoft Bing adalah pesaing utama yang berusaha keras untuk meningkatkan kualitas pencariannya dengan teknologi canggih dan integrasi AI. Meskipun masih memiliki pangsa pasar yang lebih kecil, Bing telah berhasil memperoleh beberapa kemajuan, terutama dengan memperkenalkan integrasi AI yang lebih baik dalam pencarian.

DuckDuckGo, yang menonjol dengan kebijakan privasi yang ketat, juga menarik perhatian pengguna yang peduli dengan keamanan data pribadi. Mesin pencari ini tumbuh perlahan namun pasti, menawarkan alternatif yang tidak melacak atau menyimpan data pengguna.

Ecosia, mesin pencari yang menggunakan keuntungan untuk menanam pohon, juga menunjukkan bahwa ada ruang untuk inovasi dalam dunia pencarian yang lebih berfokus pada keberlanjutan. Walaupun lebih kecil dari Google, ia berhasil membangun komunitas pengguna yang peduli terhadap lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun