Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Batal Akuisisi
Meskipun pemailitan The MAJ Collection jelas memengaruhi Bank Muamalat secara langsung, dampaknya terhadap keputusan BTN untuk membatalkan akuisisi tidak sepenuhnya jelas.
Kasus pemailitan ini lebih berfokus pada masalah pengelolaan kredit yang bermasalah oleh Bank Muamalat dan bukan faktor utama yang menghalangi akuisisi tersebut. Akan tetapi, beberapa aspek dari kasus pemailitan ini dapat memperburuk situasi Bank Muamalat, yang pada akhirnya berpotensi mempengaruhi keputusan BTN.
Namun demikian, keputusan BTN untuk batal mengakuisisi Bank Muamalat tidak hanya dipengaruhi oleh pemailitan The MAJ Collection Hotel & Residences Bandung. Beberapa faktor lain juga turut memengaruhi, antara lain:
Kondisi Keuangan Bank Muamalat yang Tertekan
Hingga triwulan III/2024, laba bersih Bank Muamalat mengalami penurunan tajam sebesar 83,68%, hanya mencapai Rp 8,54 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 52,36 miliar. Penurunan laba bersih ini disebabkan oleh peningkatan beban bagi hasil, yang berdampak langsung pada stabilitas keuangan bank.
Selain itu, kualitas kredit Bank Muamalat menunjukkan tanda-tanda penurunan. Rasio Non-Performing Financing (NPF) gross Bank Muamalat meningkat dari 2,18% menjadi 2,95% secara tahunan, dan NPF net naik signifikan dari 0,43% menjadi 2,34%. Peningkatan NPF ini menandakan adanya tekanan dalam pengelolaan risiko kredit yang mengarah pada potensi kerugian lebih besar.
Rasio kecukupan modal (CAR) Bank Muamalat juga mengalami penurunan, dari 32,38% pada tahun sebelumnya menjadi 30,93% pada Maret 2024. Penurunan ini menunjukkan tantangan yang dihadapi Bank Muamalat dalam menjaga kestabilan modal yang berfungsi untuk menanggung risiko kredit dan menjaga keberlanjutan operasional.
Kondisi keuangan yang menurun ini menjadi alasan kuat bagi BTN untuk mempertimbangkan risiko akuisisi terhadap bank yang tengah mengalami tekanan finansial yang signifikan.
Sektor properti, yang menjadi salah satu sektor penting bagi pembiayaan Bank Muamalat, tengah menghadapi ketidakpastian, terutama dengan adanya kasus pemailitan besar seperti The MAJ Collection.
Sebagai bank yang terlibat dalam pembiayaan sektor ini, Bank Muamalat rentan terhadap volatilitas pasar properti. BTN, yang fokus pada pembiayaan properti, tentunya harus memperhitungkan risiko tambahan jika harus mengambil alih Bank Muamalat dengan portofolio yang mungkin terpengaruh oleh dinamika pasar properti.