Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Mampukah Brand Lokal Menggantikan 47 Gerai KFC yang Tutup di Indonesia?

8 November 2024   20:47 Diperbarui: 13 November 2024   14:49 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI

Pelajaran dari Kasus Penutupan Gerai KFC di Indonesia

Tutupnya 47 gerai KFC di Indonesia oleh PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) telah menarik perhatian luas. FAST yang dimiliki oleh Keluarga Gelael dan Grup Salim ini telah melaporkan kerugian bersih signifikan sebesar Rp557,08 miliar hingga kuartal III 2024.

Langkah penutupan gerai tersebut menjadi salah satu upaya efisiensi di tengah situasi yang semakin kompleks, di mana perusahaan menghadapi berbagai tantangan bisnis, termasuk penurunan daya beli konsumen dan dampak boikot terhadap brand asal Amerika Serikat sebagai imbas dari konflik Timur Tengah.

Kasus ini menarik bagi berbagai pihak dalam dunia bisnis dan ekonomi, baik sebagai bahan evaluasi perusahaan berbasis brand internasional maupun sebagai inspirasi strategi untuk menghadapi situasi geopolitik yang dinamis.

Artikel ini akan mengeksplorasi perspektif yang lebih luas mengenai keputusan penutupan gerai KFC di Indonesia oleh FAST, menilai kemungkinan alternatif strategi yang dapat diambil, termasuk gagasan beralih ke brand lokal. Tindakan ini berpotensi mengurangi dampak dari risiko geopolitik dan meningkatkan penerimaan masyarakat lokal.

Selain itu, pembahasan ini bisa menjadi pelajaran bagi perusahaan lain yang memegang lisensi brand internasional, khususnya yang berpotensi terkena dampak dari isu-isu politik global yang berkembang.

Potensi Beralih ke Brand Lokal sebagai Langkah Strategis

Menyasar Potensi Pasar dengan Brand Lokal yang Lebih Fleksibel. Mengganti brand KFC dengan brand lokal dapat membuka peluang besar bagi FAST untuk berinovasi lebih fleksibel, dengan penyesuaian yang lebih mendalam terhadap kebutuhan pasar lokal.

Berbeda dengan brand internasional yang memerlukan standarisasi ketat, brand lokal bisa lebih mudah menyesuaikan produk sesuai selera dan kebiasaan masyarakat Indonesia. Indonesia memiliki pasar penggemar fried chicken yang tersebar merata di berbagai wilayah, sehingga potensi ini sangat relevan.

Peluang: FAST dapat mengadaptasi citarasa dan pengalaman konsumen lokal dengan lebih baik, misalnya, menawarkan variasi bumbu khas nusantara atau menyediakan menu-menu yang lebih beragam sesuai preferensi daerah. Selain itu, FAST bisa membangun ikatan emosional yang lebih kuat dengan masyarakat, yang mungkin merasa lebih bangga mendukung produk lokal.

Mengurangi Beban Biaya Operasional dan Royalti. Mengelola brand internasional sering kali membutuhkan biaya lisensi dan royalti yang tinggi serta standar kualitas yang ketat. Dengan brand lokal, FAST memiliki keleluasaan dalam menentukan harga dan menu tanpa perlu mematuhi ketentuan ketat dari brand global.

Selain itu, alokasi biaya yang sebelumnya digunakan untuk lisensi dan royalti dapat dialihkan untuk pengembangan bisnis yang lebih relevan bagi konsumen lokal.

Peluang: Penghematan ini dapat dimanfaatkan untuk membangun jaringan distribusi lebih luas atau meningkatkan pelayanan dan kualitas produk. Fleksibilitas harga dan inovasi menu juga dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan, terutama yang sensitif terhadap harga.

Menghindari Risiko Geopolitik dan Boikot. Sebagai brand asal Amerika Serikat, KFC terpengaruh oleh boikot dari sebagian konsumen sebagai respons terhadap isu Timur Tengah yang sedang terjadi. Menggantikan brand internasional dengan brand lokal berpotensi mengurangi risiko terkait konflik geopolitik yang berdampak pada persepsi konsumen.

Peluang: Mengusung brand lokal memungkinkan FAST menghindari pergesekan politik dan memposisikan diri sebagai brand yang lebih relevan bagi masyarakat Indonesia. Hal ini bisa menjadi kesempatan baik bagi perusahaan untuk mendapatkan dukungan lebih luas dari konsumen yang cenderung mengutamakan brand lokal.

Tantangan dalam Membangun Brand Baru yang Kuat

Beralih dari brand global ke brand lokal bukan tanpa tantangan. KFC merupakan brand yang sudah memiliki pengenalan pasar yang luas dan kepercayaan konsumen yang kuat. Transisi ini memerlukan strategi branding yang matang agar konsumen tetap merasa percaya dan puas dengan brand baru yang ditawarkan.

FAST perlu membangun brand awareness dari awal dan menciptakan identitas yang kuat agar bisa bersaing dengan brand lokal lain yang sudah lebih dulu ada.

Investasi besar dalam pemasaran, branding, dan promosi akan sangat penting untuk meminimalisir risiko penurunan jumlah pelanggan dan mempertahankan loyalitas konsumen yang sudah terbiasa dengan brand KFC.

Mengganti brand menjadi brand lokal berarti FAST harus siap menghadapi persaingan dengan pemain ayam goreng lokal yang sudah cukup kuat. Banyak brand fried chicken lokal yang telah berhasil membangun reputasi dan memiliki basis konsumen yang loyal.

Untuk berhasil, FAST harus menawarkan diferensiasi produk dan layanan yang unik sehingga tetap memiliki keunggulan kompetitif di pasar. Inovasi produk dan pelayanan yang lebih cepat serta mudah diakses dapat menjadi kunci untuk mengatasi tantangan ini.

Membangun Loyalitas Konsumen melalui Kearifan Lokal

Mendekatkan brand dengan budaya lokal dapat menciptakan hubungan emosional yang kuat antara brand dan konsumen. FAST dapat mengadaptasi konsep desain gerai, nama produk, atau promosi sesuai dengan budaya dan kebiasaan masyarakat di berbagai daerah, sehingga konsumen merasa lebih terhubung dengan brand.

Brand lokal dengan pendekatan budaya dapat meningkatkan loyalitas konsumen karena masyarakat merasa lebih dekat dengan produk yang mereka konsumsi, serta merasa bangga mendukung produk asli Indonesia.

Penutup

Kasus penutupan 47 gerai KFC oleh FAST memberikan pelajaran berharga bagi banyak pihak terkait tantangan mempertahankan brand internasional di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu dan risiko geopolitik yang tak terduga.

Mengalihkan brand menjadi brand lokal dapat menjadi langkah strategis untuk mengurangi risiko dan membuka peluang bisnis yang lebih fleksibel serta relevan dengan pasar domestik.

Meskipun ada tantangan besar, seperti membangun identitas brand baru dan bersaing dengan kompetitor lokal, dengan strategi yang matang, FAST memiliki peluang besar untuk menciptakan brand lokal fried chicken yang bisa menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia.

Langkah FAST ini bisa menjadi contoh bagi perusahaan lain yang memegang lisensi brand internasional, agar lebih adaptif terhadap situasi ekonomi dan politik global. Di samping itu, peluang untuk memperkuat kearifan lokal dan memupuk kebanggaan pada brand dalam negeri menjadi salah satu nilai tambah yang bisa diwujudkan.

Ke depan, perubahan ini dapat membuka jalan bagi lebih banyak brand lokal untuk berkembang dan semakin dikenal masyarakat, seiring dengan meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya mendukung produk-produk lokal.

Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun