Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berwisata, Berolahraga, dan Berbelanja di Lapangan Gasibu dan Monumen Perjuangan Bandung saat Weekend

3 November 2024   17:40 Diperbarui: 3 November 2024   17:53 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fitness di alam terbuka, sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Pagi di ujung akhir pekan, langit Bandung terlihat cerah, seperti menyambut saya untuk menjelajahi kawasan ikonik di tengah kota ini.

Ahad ini saya memutuskan untuk menikmati suasana di Lapangan Gasibu dan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat---dua tempat yang bukan hanya menyimpan sejarah, tetapi juga memberikan ruang bagi warga dan wisatawan untuk berolahraga, bersantai, dan berbelanja.

Setelah menyiapkan sepatu olahraga dan tas kecil, serta tumbler minum, saya pun berangkat. Lapangan Gasibu, yang terletak tepat di depan Gedung Sate, adalah tujuan pertama saya. Gedung Sate sendiri bukan sekadar bangunan pemerintah.

Dibangun pada tahun 1920 oleh pemerintah Hindia Belanda, gedung ini awalnya dinamakan Gouvernements Bedrijven, yang dirancang oleh arsitek terkenal saat itu, J. Gerber. Bentuknya unik, dengan ornamen berbentuk "tusuk sate" di puncak menara yang membuatnya mendapat julukan yang kita kenal hingga kini.

Gedung Sate di akhir Pekan, sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Gedung Sate di akhir Pekan, sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Bangunan ini masih berdiri kokoh, menjadi simbol kemegahan arsitektur kolonial dan ikon Kota Bandung.

Saat tiba di Lapangan Gasibu, suasana pagi yang sejuk langsung menyambut saya. Trek lari biru ikonik lapangan ini terlihat segar di mata, kontras dengan hijaunya pepohonan di sekeliling.

Tak hanya warga lokal, banyak juga pengunjung dari luar kota yang datang untuk berolahraga sambil menikmati suasana. Saya mulai berlari santai di trek sintetis yang aman dan nyaman ini, merasakan udara pagi yang menyegarkan dan merilekskan pikiran.

Gasibu Track dengan Panorama Gedung Sate, sumber gambar: Dokumenatasi Merza Gamal
Gasibu Track dengan Panorama Gedung Sate, sumber gambar: Dokumenatasi Merza Gamal

Seiring berjalannya waktu, Lapangan Gasibu yang dahulu penuh sesak oleh pedagang kaki lima, kini telah lebih tertata. Pagi ini, saya melihat beberapa orang menikmati air mancur dan duduk-duduk santai di taman yang indah di sekitar lapangan. Tidak jauh dari situ, ada keramaian di "pasar kaget" yang diadakan setiap Ahad pagi.

Pasar ini dipenuhi oleh pedagang yang menjual berbagai macam barang, mulai dari pakaian olahraga, aksesori, hingga jajanan khas Bandung. Saya pun tak tahan untuk berhenti dan menikmati berbagai makanan kecil sambil sesekali melihat-lihat pakaian yang dijajakan---siapa tahu ada yang cocok untuk oleh-oleh!

Pasar Rakyat di akhir pekan, sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Pasar Rakyat di akhir pekan, sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun