Tips Hidup Seimbang agar Tidak Mudah Lelah dan Menyerah dalam Mengatasi Jam Koma pada Gen Z
Fenomena jam koma tengah viral di kalangan Gen Z, merujuk pada kondisi kelelahan fisik dan mental yang kerap dialami pada waktu-waktu tertentu dalam sehari.
Di media sosial seperti TikTok dan X (sebelumnya Twitter), istilah ini ramai dibicarakan karena banyak anak muda yang merasa kehilangan fokus, tiba-tiba melamun, atau merasa kelelahan yang mendalam.
Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi produktivitas, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan mental. Lalu, apa yang menjadi penyebab dan bagaimana cara mengatasinya?
Penyebab Terjadinya Jam Koma pada Gen Z
Jam koma disebabkan oleh kombinasi dari berbagai faktor, termasuk gaya hidup modern yang sering menuntut produktivitas tinggi dan terpaku pada media sosial. Berikut adalah beberapa penyebab utama yang banyak dialami oleh Gen Z:
- Kurang Tidur atau Begadang: Begadang untuk menonton video, bermain game, atau sekadar scroll di media sosial menjadi salah satu faktor penyebab utama. Kurangnya tidur berdampak langsung pada konsentrasi dan kemampuan kognitif, yang mengakibatkan seseorang cepat merasa lelah.
- Stimulasi Berlebihan: Gen Z sering kali terpapar pada berbagai rangsangan secara simultan, seperti beralih antara platform media sosial, notifikasi digital, atau mengerjakan banyak tugas dalam waktu bersamaan. Hal ini menciptakan kelelahan kognitif yang kronis.
- Tekanan untuk Selalu Produktif: Keharusan untuk terus produktif, terutama di era digital ini, menciptakan tekanan emosional dan mental. Ketika terus-menerus merasa harus mencapai lebih banyak, banyak dari mereka merasa lelah secara mental.
- Lingkungan yang Tidak Kondusif: Lingkungan kerja atau belajar yang penuh gangguan, seperti suara bising atau ruang yang tidak nyaman, memperburuk kemampuan seseorang untuk fokus dan akhirnya memicu kelelahan.
Dampak Jam Koma pada Kesehatan Mental
Jam koma tidak hanya mempengaruhi produktivitas, tetapi juga memiliki dampak serius pada kesehatan mental. Kelelahan mental yang berkepanjangan dapat memicu kecemasan, stres, hingga depresi.Â
Seseorang yang mengalami jam koma mungkin merasa sulit untuk menjaga konsentrasi, melupakan hal-hal penting, atau bahkan kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya mereka nikmati. Selain itu, kebiasaan kurang tidur atau begadang juga memperburuk suasana hati dan meningkatkan risiko gangguan tidur yang lebih serius.
Cara Mengatasi Jam Koma agar Tidak Mudah Lelah
Mengatasi jam koma memerlukan perubahan gaya hidup yang lebih seimbang dan perhatian pada kesehatan fisik serta mental. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diterapkan untuk membantu mengurangi kelelahan dan menjaga energi sepanjang hari:
- Perbaiki Pola Tidur:Â Tidur yang cukup adalah kunci utama untuk mengembalikan energi. Gen Z disarankan untuk tidur selama 7-9 jam setiap malam dan menjaga jadwal tidur yang konsisten. Hindari begadang atau menonton layar sebelum tidur karena cahaya biru dapat mengganggu kualitas tidur.
- Batasi Penggunaan Media Sosial: Waktu yang dihabiskan di depan layar, terutama untuk media sosial, perlu dibatasi. Terlalu lama bermain media sosial dapat menyebabkan overstimulasi dan kelelahan mental. Cobalah untuk menerapkan aturan digital detox dengan menjauh dari perangkat elektronik beberapa saat setiap hari.
- Atur Waktu Istirahat Secara Teratur:Â Beristirahat secara teratur adalah hal yang sangat penting. Gunakan teknik seperti Pomodoro, yaitu bekerja selama 25 menit dan istirahat 5 menit, untuk menjaga fokus tanpa membebani diri secara berlebihan.
- Konsumsi Makanan Sehat: Makanan bergizi juga memiliki peran besar dalam menjaga energi. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang seimbang, termasuk sayuran, buah, dan protein yang cukup, serta menghindari asupan gula berlebih yang dapat menyebabkan energi naik-turun secara drastis.
- Olahraga Rutin: Aktivitas fisik secara teratur, meskipun ringan seperti jalan kaki atau bersepeda, sangat efektif dalam meningkatkan energi dan suasana hati. Olahraga membantu mengurangi stres, memperbaiki aliran darah ke otak, dan meningkatkan kemampuan kognitif.
- Kurangi Tekanan untuk Selalu Produktif:Â Penting bagi Gen Z untuk memahami bahwa istirahat adalah bagian dari produktivitas. Jangan memaksakan diri untuk selalu produktif setiap saat. Fokus pada pencapaian kecil setiap hari dan berikan apresiasi terhadap proses, bukan hanya hasil akhir.
- Latihan Relaksasi dan Meditasi:Â Meditasi atau latihan pernapasan dalam dapat membantu mengatasi stres dan kelelahan. Meluangkan waktu untuk meditasi singkat dapat membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan fokus serta kesejahteraan mental.
Menjaga Semangat dan Menghindari Kelelahan
Mengatasi jam koma membutuhkan upaya untuk menjalani hidup yang lebih seimbang. Dengan menerapkan tips-tips di atas, Gen Z dapat menjaga semangat, tidak mudah lelah, dan tetap produktif tanpa harus mengorbankan kesehatan fisik maupun mental.
Hidup yang seimbang tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga memberikan kekuatan untuk menghadapi tantangan sehari-hari dengan lebih baik.
Sebagai penutup, penting untuk mengingat bahwa fenomena jam koma di kalangan Generasi Z bukanlah hal yang harus diabaikan, tetapi juga bukan sesuatu yang tidak bisa diatasi.
Menghadapi tantangan modern seperti ini memerlukan kesadaran diri dan disiplin untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan, hiburan, dan istirahat. Gen Z harus menyadari pentingnya manajemen waktu, pengaturan teknologi, serta menjaga kesehatan mental dan fisik.
Perubahan kecil dalam rutinitas harian, seperti tidur yang cukup, mengurangi paparan media sosial yang berlebihan, dan menjalani hidup dengan lebih teratur, dapat membawa dampak besar dalam mengurangi kelelahan dan meningkatkan produktivitas.
Hal terpenting adalah memahami bahwa istirahat juga merupakan bagian dari produktivitas, dan bahwa merawat diri sendiri secara menyeluruh adalah kunci untuk sukses jangka panjang.
Dengan mengikuti saran-saran di atas, diharapkan Gen Z dapat menghadapi fenomena jam koma dengan lebih baik, menjaga energi, semangat, dan fokus dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Mengingat betapa pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental di era yang serba cepat ini, artikel ini diharapkan dapat menjadi referensi yang bermanfaat untuk mereka yang mengalami tantangan serupa, sekaligus mendorong gaya hidup yang lebih sehat dan teratur.
Tetap semangat, dan ingatlah bahwa keseimbangan adalah kunci utama dalam menjalani hidup yang berkualitas.
Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara & Former Direktur Rumah Sakit)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI