Oleh karena itu, regulator keuangan internasional diharapkan dapat mengembangkan standar pengawasan yang mengedepankan transparansi, keandalan, dan keamanan dalam implementasi AI.
Di Indonesia, tantangan serupa muncul dalam upaya mendorong inovasi teknologi keuangan. Pemerintah dan regulator perlu menyusun kebijakan yang memfasilitasi adopsi teknologi AI (Artificial Intelligence), namun tetap menjaga batasan agar tidak mengancam stabilitas sistem keuangan.
Bank Indonesia dan OJK harus memastikan penerapan AI dalam fintech, perbankan, dan pasar modal diatur dengan prinsip kehati-hatian, guna meminimalisir risiko kegagalan teknologi atau manipulasi pasar.
Memperkuat Ketahanan Pasar: Modal dan Likuiditas
Salah satu tantangan utama dalam menjaga stabilitas keuangan global adalah kerentanan pasar modal terhadap guncangan eksternal. Ketika ketidakpastian ekonomi meningkat, risiko penurunan pasar, terbatasnya akses kredit, dan perlambatan pertumbuhan ekonomi semakin nyata.
Untuk itu, sektor keuangan global perlu memperkuat ketahanan modal dan likuiditas, sehingga mampu menyerap guncangan tanpa mengalami krisis besar.
Bagi Indonesia, langkah untuk memperkuat ketahanan pasar keuangan bisa dilakukan melalui kebijakan makroprudensial yang lebih adaptif. Diversifikasi portofolio investasi serta peningkatan manajemen risiko akan membantu mengurangi eksposur terhadap risiko eksternal.
Di saat yang sama, lembaga keuangan perlu memastikan pencadangan modal yang memadai agar tetap kuat dalam menghadapi potensi guncangan ekonomi global.
Kolaborasi Global dalam Mengelola Risiko
Dalam dunia yang semakin terintegrasi, tantangan yang dihadapi sektor keuangan tidak dapat diselesaikan secara individual oleh satu negara saja. Oleh karena itu, kolaborasi internasional menjadi kunci untuk menjaga stabilitas keuangan global.
Forum-forum seperti IMF, Bank Dunia, dan G20 berperan penting dalam menyusun kebijakan bersama untuk mengelola risiko keuangan yang berasal dari ketidakpastian geopolitik, perubahan iklim, hingga adopsi teknologi.
Indonesia, sebagai bagian dari ekonomi global, perlu memainkan peran aktif dalam kerja sama internasional ini. Partisipasi Indonesia dalam G20 dan forum-forum internasional lainnya dapat menjadi platform untuk memperkuat kerangka kebijakan dalam menjaga stabilitas keuangan.
Lebih dari itu, Indonesia juga dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk berbagi pengalaman dalam mengelola risiko domestik dan internasional.
Literasi Keuangan dan Digital: Kunci Adaptasi