Materi ini saya sampaikan dalam kajian pagi bersama ibu-ibu di Majelis Taklim Masjid Raya Bintaro Jaya. Diskusi yang terjadi sangat menginspirasi. Banyak ibu-ibu yang mulai menyadari bahwa persiapan pensiun harus mencakup perencanaan spiritual dan ibadah.
Mereka juga berbagi pengalaman bagaimana menjaga keseimbangan antara tanggung jawab keluarga, ibadah, dan keinginan untuk tetap aktif di masa pensiun.
Salah satu pesan yang kuat dalam diskusi ini adalah bahwa pensiun tidak berarti berhenti berkontribusi, tetapi justru menjadi momen untuk memperbesar amal ibadah dengan cara yang mungkin tidak sempat dilakukan sebelumnya.
Masa Pensiun sebagai Ladang Amal
Seorang peserta kajian berbagi bahwa setelah memasuki pensiun, dia memiliki lebih banyak waktu untuk membaca Al-Qur'an dan mengikuti kajian agama. Hal ini sebelumnya sulit dilakukan karena kesibukan bekerja. Ia merasakan bahwa masa pensiun adalah waktu yang tepat untuk mengejar ketinggalan dalam hal ibadah dan berbuat lebih banyak kebaikan, mulai dari sedekah hingga menjadi sukarelawan di lingkungan sosial.
Selain itu, diskusi ini menekankan bahwa mengajarkan ilmu kepada generasi muda juga menjadi bagian dari amal yang sangat penting. Banyak dari kita yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang bisa diwariskan, baik kepada keluarga maupun kepada masyarakat luas.
Kesimpulan: Masa Pensiun Adalah Fase Memperbanyak Bekal Akhirat
Masa pensiun adalah waktu yang sangat berharga untuk memperbanyak amal dan mendekatkan diri kepada Allah.
Selain menyiapkan aspek finansial, kita juga perlu mempersiapkan mental dan spiritual untuk memasuki fase ini dengan niat memperbanyak pahala. Inilah saatnya untuk lebih fokus pada ibadah, berbagi ilmu, bersedekah, dan meluangkan waktu untuk kebaikan yang berkelanjutan.
Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk memanfaatkan masa pensiun sebagai waktu mendulang pahala, dan Allah memberkahi setiap langkah kita menuju akhir kehidupan yang penuh amal saleh.
Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H