Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Perempuan Berisiko Kalah dalam Transisi Menuju Pekerjaan Ramah Lingkungan

18 Oktober 2024   20:14 Diperbarui: 18 Oktober 2024   20:24 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI

Keterlibatan aktif perempuan dalam transisi hijau bukan hanya soal keadilan sosial, tetapi juga tentang memanfaatkan potensi penuh yang dimiliki oleh seluruh masyarakat.

Sebagai contoh, penelitian menunjukkan bahwa negara-negara yang mendorong partisipasi perempuan dalam sektor STEM dan pekerjaan ramah lingkungan mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat.

Semakin banyak perempuan dan laki-laki yang dapat berkontribusi dalam inovasi dan pengembangan teknologi hijau, semakin baik bagi keberlanjutan ekonomi dan lingkungan kita semua.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI

Partisipasi perempuan tidak hanya dapat meningkatkan kualitas pekerjaan, tetapi juga membawa perspektif baru yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

Di Indonesia, langkah-langkah konkret perlu diambil untuk mempercepat transisi hijau yang lebih adil. Ini mencakup penyusunan kebijakan yang mendukung pendidikan STEM untuk perempuan, mulai dari pendidikan dasar hingga tinggi, serta menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan karier perempuan dalam sektor energi terbarukan.

Misalnya, program beasiswa yang diarahkan khusus untuk perempuan di bidang STEM dapat membuka lebih banyak peluang bagi mereka untuk berpartisipasi dalam sektor yang berkembang ini.

Selain itu, perusahaan dan organisasi perlu menerapkan kebijakan yang mendorong inklusivitas dalam rekrutmen dan pengembangan karier.

Hal ini dapat mencakup pelatihan bagi manajer dan pimpinan untuk mengatasi bias gender dalam proses perekrutan dan penempatan, serta program mentoring yang dapat membantu perempuan dalam mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan teknis yang diperlukan untuk berkarier di sektor ramah lingkungan.

Lebih jauh lagi, pemerintah juga harus berperan aktif dalam menciptakan infrastruktur dan ekosistem yang mendukung usaha perempuan di sektor energi hijau. Ini mencakup akses yang lebih besar ke pembiayaan, dukungan dalam bentuk pelatihan keterampilan, serta kolaborasi dengan sektor swasta untuk menciptakan peluang kerja yang lebih banyak dan lebih beragam bagi perempuan.

Dengan langkah-langkah yang tepat, Indonesia dapat mempercepat transisi hijau yang lebih adil dan membuka pintu bagi perempuan untuk berkontribusi dalam ekonomi masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Transformasi ini bukan hanya akan meningkatkan kesejahteraan perempuan, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi dan mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di Indonesia.

Dalam dunia yang semakin sadar akan pentingnya keberlanjutan, inklusivitas gender dalam transisi menuju ekonomi hijau adalah suatu keharusan untuk memastikan bahwa tidak ada satu pun individu yang tertinggal.

Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun