Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dari Pengalaman Penglaju hingga Masa Depan Transportasi Masal yang Berkelanjutan bersama KAI

18 Oktober 2024   10:10 Diperbarui: 18 Oktober 2024   10:14 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring waktu, Jakarta semakin berkembang dengan segala hiruk-pikuk aktivitasnya, membuat transportasi menjadi kebutuhan utama bagi warganya. Salah satu moda transportasi yang kini menjadi andalan adalah KAI Commuter Line, yang terus berbenah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para penggunanya.

Saya ingin berbagi pengalaman pribadi menggunakan Commuter Line sebagai moda transportasi sehari-hari untuk bekerja, serta refleksi terhadap kemajuan yang telah dicapai oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Mengandalkan KAI Commuter Line: Pengalaman Sehari-hari

Setelah kembali dari tugas di berbagai daerah ke Jakarta pada tahun 2004 dan menetap di kawasan Bintaro, saya mulai menggunakan Kereta Rel Listrik (KRL) untuk perjalanan harian ke kantor saya di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Ini adalah langkah yang saya ambil untuk menghindari kemacetan lalu lintas Jakarta yang semakin padat.

Pada saat itu, KRL masih dalam tahap perkembangan awal, dan saya sering harus menumpang kereta yang penuh sesak tanpa pendingin udara, dengan pintu kereta yang terbuka lebar.

Salah satu rute yang saya gunakan adalah Serpong-Tanah Abang atau Sudimara-Tanah Abang, di mana jalur kereta belum semua ganda sehingga sering terjadi keterlambatan saat dua kereta yang berlawanan arah harus bergantian melintas.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Perjalanan ini menjadi bagian dari rutinitas saya, meskipun terkadang melelahkan, tetapi menghadirkan pengalaman yang tak terlupakan bersama komunitas pelaju, seperti ROBIN (Rombongan Bintaro), yang saya ikuti. Persahabatan yang terjalin dengan sesama penumpang membuat perjalanan menjadi lebih ringan dan menyenangkan.

Namun, dari masa-masa awal perjalanan saya, ada tantangan tersendiri. Saya selalu membawa tas Doraemon yang berisi berbagai perlengkapan seperti payung, jas hujan, senter, dan pisau lipat untuk berjaga-jaga menghadapi situasi tak terduga.


Pada masa itu, tindakan kejahatan seperti copet cukup sering terjadi di kereta, dan membawa peralatan ini adalah langkah untuk menjaga keamanan diri.

Transformasi KAI Commuter Line: Kenyamanan dalam Perjalanan

Pada 2008, perubahan besar dimulai ketika KAI Commuter Line memperkenalkan kereta-kereta baru dengan AC. Perjalanan menjadi jauh lebih nyaman, dengan suasana bersih dan segar, serta jalur kereta yang telah digandakan untuk menghindari penundaan.

Sejak saat itu, KAI terus berbenah, menghadirkan kenyamanan dan keamanan yang lebih baik bagi penumpangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun