Dengan peralatan snorkeling yang siap, saya menyelam ke dalam air biru yang jernih. Keindahan terumbu karang dan beragam ikan tropis seakan mengundang saya untuk lebih dalam menjelajahi keajaiban laut.
Setiap gerakan saya di air disambut oleh ikan-ikan berwarna-warni yang menari-nari di sekitar saya. Rasanya seperti berada dalam sebuah lukisan alam yang hidup. Di bawah sana, dunia lain tersimpan, jauh dari hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari. Saya merasa terhubung dengan alam, dengan setiap tarikan napas dan setiap detak jantung yang selaras dengan irama lautan.
Tak cukup hanya menikmati keindahan laut, saya pun memutuskan untuk menjelajahi daratan Ternate. Di kaki Gunung Gamalama, saya dikelilingi oleh pepohonan hijau yang rimbun. Meskipun tidak sampai ke puncak, saya menikmati keindahan alam yang menyegarkan dan suasana damai yang diciptakan oleh pepohonan dan udara segar pegunungan.
Saya juga berkesempatan mencicipi kuliner lokal, seperti ikan bakar yang segar dan sagu, yang membuat pengalaman saya di Ternate semakin kaya.
Wasana Kata
Perjalanan saya ke Ternate adalah sebuah petualangan yang tak hanya memperkaya pengetahuan saya tentang sejarah, tetapi juga memperdalam rasa cinta terhadap alam. Dari Keraton hingga Masjid Sultan Ternate, dan dari kedalaman laut hingga kaki Gunung Gamalama, saya merasakan betapa kayanya budaya dan sejarah yang dimiliki pulau ini.
Dengan setiap langkah yang saya ambil, saya merasa seolah sedang menelusuri jejak-jejak para pendahulu yang telah mengukir sejarah Ternate.
Perjalanan ini bukan hanya sekadar menjelajahi tempat, tetapi juga menjalin koneksi dengan warisan yang telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Ternate, dengan segala pesonanya, pasti akan selalu memanggil saya kembali.
Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H