Di tengah pandemi yang membatasi aktivitas sosial dan fisik, lahirlah sebuah prestasi luar biasa dari komunitas Kompasianer.
Sebanyak 33 penulis dari berbagai latar belakang profesi berhasil mencatatkan rekor sebagai tim penulis yang menghasilkan novel Kapak Algojo dan Perawan Vistal, sebuah novel yang ditulis secara kolektif oleh penulis terbanyak, hingga mendapatkan Rekor MURI.
Proyek ini menjadi simbol kekuatan kolaborasi di tengah keterbatasan serta semangat komunitas dalam dunia literasi. Pada tanggal 4 Oktober 2024, sebuah acara syukuran diadakan di Senyawa + (Creator Space), Cikini, Jakarta Pusat, untuk merayakan pencapaian tersebut.
Dari 33 penulis, 16 hadir langsung, dan meski saya tidak terlibat dalam penulisan novel ini, saya merasa sangat terhormat diundang bersama dua Kompasianer lainnya, Pak Ferry Widiatmoko (Mas EfWe) dan Edward Simanjuntak (Bang Horas). Pertemuan ini sekaligus menjadi ajang offline pertama bagi banyak Kompasianer yang selama ini hanya berinteraksi secara virtual.
Para penulis yang hadir berasal dari berbagai kota, mulai dari Amerika Serikat, Makassar, Martapura di Kalimantan Selatan, Pekanbaru di Riau, hingga beberapa kota di Pulau Jawa.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga mempererat hubungan antarpenulis yang berjuang bersama untuk menyelesaikan novel ini. Namun sayang, pihak pengelola Kompasiana yang diundang tidak dapat hadir pada acara ini.
Suasana Haru di Tengah Kegembiraan
Dalam momen yang penuh kebersamaan, ada suasana haru yang terasa ketika mengenang salah satu dari 33 penulis, Indra Rahadian, yang telah mendahului penulis lainnya berpulang ke Rahmatullah.
Istri Almarhum hadir dalam acara tersebut untuk mewakili suaminya, dan suasana haru pun mengiringi ketika ia memberikan pernyataan tentang kontribusi Indra dalam penulisan novel ini. Ucapan beliau menyentuh hati semua yang hadir, mengingatkan kita semua tentang makna kehidupan dan kebersamaan, serta jejak yang ditinggalkan almarhum dalam karya ini.
Pada kesempatan ini, setiap penulis yang hadir diberi kesempatan untuk memberikan kesan dan pesan mereka terhadap karya kolaboratif ini. Masing-masing mengekspresikan kebanggaan dan kebahagiaan bisa terlibat dalam proyek besar ini.
Setelah itu, setiap penulis membubuhkan tandatangan di flyer novel Kapak Algojo dan Perawan Vistal, menjadikan momen ini kenangan yang abadi bagi semua yang hadir.