Perasaan saya bercampur antara penasaran dan sedikit cemas. Namun, segera setelah mesin jeep dinyalakan dan kami mulai memasuki medan berbatu, cemas itu langsung berubah menjadi kegembiraan.
Trek yang kami lalui memang menantang. Medan offroad di Bukit Breksi terdiri dari jalan berbatu, tanjakan curam, turunan terjal, serta beberapa genangan air dan lumpur. Sepanjang perjalanan, para oma tak henti-hentinya tertawa dan berteriak kegirangan setiap kali jeep kami melewati rintangan.
"Ini seru sekali!" kata salah satu oma sambil tersenyum lebar. Mereka seakan-akan melupakan usia mereka yang sudah lanjut dan menikmati setiap momen dengan sepenuh hati.
Tantangan pertama adalah melewati tanjakan curam berbatu, dan seiring dengan semakin mendekati puncak tebing, jalanan semakin menantang. Ketika jeep harus melompati gundukan tanah dan batu besar, para oma justru berteriak senang, merasakan dorongan adrenalin yang mungkin sudah lama tak mereka rasakan.
Para opa dan Oma di jeep lain pun tak mau kalah, mereka bersorak riang, seakan sedang berada di wahana permainan yang memacu adrenalin.
Menikmati Pemandangan dari Puncak Bukit Breksi
Setelah hampir satu jam berpetualang, kami akhirnya tiba di puncak Bukit Breksi. Dari sini, keindahan alam Yogyakarta tersaji dengan sangat memukau. Kami bisa melihat Candi Prambanan, Candi Barong, hingga Gunung Merapi yang menjulang megah di kejauhan.
Matahari perlahan mulai turun, dan panorama sunset di Bukit Breksi memang tak tertandingi. Para oma dan opa tampak terpesona, menikmati pemandangan ini dengan tenang setelah pengalaman offroad yang penuh tantangan.
Beberapa oma berkata, "Ini liburan yang paling menyenangkan. Tidak ada anak cucu yang melarang kami untuk bersenang-senang." Mereka merasa lebih bebas, tanpa perlindungan berlebih dari keluarga yang biasanya membuat mereka merasa dibatasi.
Menutup Hari dengan Kenangan Manis
Setelah puas menikmati pemandangan dan mengambil foto di tebing-tebing indah Bukit Breksi, kami turun kembali dengan jeep, melewati medan yang sama menantangnya. Namun, kali ini para lansia lebih rileks, seakan telah menjadi "offroader" sejati. Canda dan tawa terus terdengar sepanjang perjalanan.