Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Trend Baru Ziarah Sinematik, Menjelajahi Pesona Lokasi Syuting Film Klasik di Pedesaan Spanyol

16 September 2024   20:05 Diperbarui: 16 September 2024   20:11 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi Merza Gamal, Sumber gambar: Reuters/Vincent West 

Bayangkan hamparan lanskap berbukit yang bergelombang, semak belukar yang tertiup angin, dan atmosfer yang terasa sunyi, namun penuh ketegangan. Inilah latar dari salah satu adegan duel paling ikonik dalam sejarah film --- The Good, the Bad and the Ugly.

Film Sergio Leone yang dirilis pada 1966 ini telah menjadi legenda di dunia sinema, dan kini, lokasi syutingnya di Spanyol berubah menjadi destinasi ziarah bagi para penggemar yang ingin merasakan kembali sensasi epik dari film tersebut.

Dari Gurun Amerika hingga Pedesaan Spanyol: Latar yang Berbicara

Di provinsi Burgos, sekitar 200 km utara Madrid, terletak sebuah desa yang menjadi latar bagi pertempuran terakhir yang tak terlupakan antara Clint Eastwood, Eli Wallach, dan Lee Van Cleef.

Meski film ini menggambarkan gurun liar di Amerika Barat Daya, kenyataannya, banyak adegan penting diambil di pedesaan dekat Santo Domingo de Silos, yang dengan sempurna memadukan keindahan alam liar dengan ketegangan film koboi klasik.

Tak hanya sekadar latar, wilayah ini diubah oleh Sergio Leone menjadi pemandangan sinematik yang begitu hidup. Ketika para penggemar berkunjung ke sini, mereka tidak hanya menyaksikan lanskap yang indah, tetapi juga merasakan narasi visual yang terus hidup melalui gurun tandus dan bukit-bukit sepi, yang seolah-olah mengisyaratkan duel yang akan terjadi setiap saat.

Membangkitkan Kembali Kejayaan Pemakaman Sad Hill

Adegan klimaks film ini terjadi di Pemakaman Sad Hill, tempat tiga tokoh utama bertemu dalam duel penuh ketegangan di atas harta karun emas Konfederasi yang terkubur. Meski adegan tersebut hanya fiksi, dampaknya bagi para penonton begitu nyata.

Pada tahun 2015, sebuah asosiasi budaya lokal di Spanyol memulai proyek ambisius untuk menghidupkan kembali Pemakaman Sad Hill yang fiktif, dan menjadikannya lebih dari sekadar lokasi film --- mereka menjadikannya tempat ziarah bagi para penggemar film klasik.

Dengan lebih dari 5.000 kuburan yang direkonstruksi, lengkap dengan batu nisan yang rapih, pengunjung dapat menyusuri lokasi ini dan membayangkan ketegangan saat Eastwood, dengan mata tajamnya, menanti momen duel yang menentukan.

Kini, bukan hanya replika pemakaman itu yang hidup kembali, tetapi juga kenangan yang dihadirkan oleh para penggemar yang datang dari berbagai belahan dunia. "Tempat ini akan menjadi tempat ziarah baru," kata Kristine Guzman dari komisi film regional Spanyol, membayangkan semakin banyak pengunjung yang datang untuk menghormati sejarah film tersebut.

Koneksi Emosional Para Penggemar dengan Lokasi Film

Bagi para penggemar film yang benar-benar mendalami dunia sinematik, lokasi ini tidak sekadar tempat bersejarah --- ia menjadi tempat perayaan kecintaan mereka terhadap film klasik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun