Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Pelajaran dari Krisis Volkswagen, Apa yang Bisa Dipetik oleh Industri Otomotif Indonesia?

7 September 2024   11:38 Diperbarui: 7 September 2024   17:13 9699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran Pemerintah dalam Mendukung Transisi

Seperti di Jerman, peran pemerintah Indonesia sangat penting dalam mendukung industri otomotif menghadapi perubahan.

Di Jerman, terdapat perbedaan pandangan di antara para pemimpin politik terkait peran kendaraan listrik di masa depan. Menteri Ekonomi Robert Habeck mendukung jaminan negara untuk membantu transisi ke kendaraan listrik, sementara Menteri Keuangan Christian Lindner menolak pendekatan ini, menggambarkan "fiksasi" terhadap kendaraan listrik sebagai kesalahan.

Indonesia bisa belajar dari perdebatan ini. Pemerintah perlu menetapkan kebijakan yang jelas mengenai masa depan industri otomotif, termasuk insentif untuk investasi dalam teknologi ramah lingkungan. Selain itu, investasi publik untuk mendukung pengembangan pasar kendaraan listrik juga sangat dibutuhkan untuk menjaga daya saing industri otomotif nasional di panggung global.

Kesimpulan: Membangun Industri Otomotif yang Tangguh di Indonesia

Krisis yang dihadapi VW menjadi peringatan bagi industri otomotif Indonesia untuk tidak terlena dengan keberhasilan masa lalu. Perubahan global menuntut adaptasi cepat dan strategi yang cermat.

Dengan mengambil langkah proaktif seperti meningkatkan efisiensi, diversifikasi, dan investasi pada teknologi hijau, Indonesia bisa menghindari krisis seperti yang dialami VW dan bahkan memperkuat posisinya sebagai pemain penting di industri otomotif global.

Kerja sama antara industri, pemerintah, dan serikat pekerja juga sangat penting untuk menciptakan kebijakan yang berkelanjutan dan mampu menghadapi tantangan masa depan.

Jika pelajaran dari VW ini dapat diambil dengan serius, Indonesia memiliki peluang besar untuk membangun industri otomotif yang lebih tangguh dan siap menghadapi masa depan yang penuh dengan perubahan.

Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun