Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Keberuntungan Mendapatkan Kamar Hotel dengan Pemandangan Ikon Terkenal Dunia

27 Agustus 2024   20:11 Diperbarui: 27 Agustus 2024   20:15 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panorama Ngarai Sianok dari jendela kamar Novotel Bukittinggi, sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Setiap perjalanan membawa cerita baru, terutama ketika kita beruntung mendapatkan kamar hotel dengan pemandangan langsung ke ikon terkenal dunia. Bagi seorang traveler, pengalaman ini adalah kemewahan yang tak ternilai.

Namun demikian, tidak setiap kali kita menginap, kita mendapatkan keberuntungan seperti itu. Saya pernah mengalaminya di tiga ikon yang luar biasa: Masjidil Haram dan Ka'bah dari kamar Hotel Pullman Makkah, Petronas Twin Towers dari kamar Hotel Sheraton Imperial Kuala Lumpur, dan Ngarai Sianok dari kamar Hotel Novotel Bukittinggi.

Pengalaman ini tidak hanya memberikan kenangan tak terlupakan, tetapi juga menyadarkan saya betapa berharganya momen tersebut, terutama ketika di lain waktu saya tidak seberuntung itu, meski pun menginap di hotel yang sama.

Masjidil Haram dan Ka'bah dari Kamar Hotel Pullman Makkah

Masjidil Haram, dengan Ka'bah sebagai pusatnya, adalah tempat yang memiliki makna spiritual mendalam bagi umat Muslim di seluruh dunia. Ka'bah bukan hanya sebuah bangunan; ia adalah pusat ibadah, simbol persatuan, dan arah yang menjadi tujuan doa bagi lebih dari satu miliar Muslim. Sebagai seorang Muslim, berada di dekat Ka'bah adalah impian yang selalu didoakan.

Panorama Kabah dan Masjidil Haram dari jendela kamar, sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Panorama Kabah dan Masjidil Haram dari jendela kamar, sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Pada suatu perjalanan umrah, saya merasa sangat beruntung mendapatkan kamar di Hotel Pullman Makkah dengan pemandangan langsung ke Masjidil Haram dan Ka'bah. Dari ketinggian kamar saya, saya bisa melihat ribuan jemaah yang berputar mengelilingi Ka'bah, melaksanakan tawaf.

Setiap saya bangun langsung terlihat pemandangan yang mengingatkan saya pada kebesaran Allah dan memberikan ketenangan hati yang luar biasa. Rasanya, dunia seolah terhenti saat memandang Ka'bah dari jendela kamar.

Namun, tidak setiap kali menginap di Pullman Makkah saya mendapatkan keberuntungan ini. Pada perjalanan umrah yang lain, meskipun masih berada di hotel yang sama, saya mendapat kamar yang tidak menghadap langsung ke Ka'bah, hanya bisa memandang sisi Masjidi Haram yang lain dan sisi kota Makkah lainnya. Meski tetap bisa merasakan kedekatan dengan Masjidil Haram, pengalaman itu terasa berbeda.

Pemandangan dari jendela kamar saat tidak mendapat view Kabah, sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Pemandangan dari jendela kamar saat tidak mendapat view Kabah, sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Momen istimewa ketika bisa memandang Ka'bah setiap saat dari kamar benar-benar sebuah keberuntungan yang tidak selalu datang.

Pemandangan Ka'bah dari hotel ini mengajarkan saya untuk lebih menghargai momen-momen keberuntungan dalam perjalanan. Rasanya seperti mendapatkan hadiah spiritual yang menambah kekhusyukan ibadah, menjadikan pengalaman ini salah satu yang paling berharga dalam hidup saya.

Petronas Twin Towers dari Kamar Hotel Sheraton Imperial Kuala Lumpur

Petronas Twin Towers di Kuala Lumpur bukan hanya menara kembar tertinggi di dunia, tetapi juga simbol modernitas dan kemajuan Malaysia. Menara setinggi 452 meter ini terdiri dari 88 lantai dan menghubungkan dua menara dengan jembatan langit di lantai 41 dan 42. Arsitekturnya yang mengesankan dengan elemen budaya Islam dan teknologi canggih menjadikan Petronas Twin Towers sebagai salah satu bangunan paling ikonik di dunia.

Pada salah satu kunjungan saya ke Kuala Lumpur, saya berkesempatan menginap di Hotel Sheraton Imperial, yang menawarkan pemandangan langsung ke arah menara kembar ini. Ketika membuka tirai kamar untuk pertama kalinya dan melihat menara megah tersebut menjulang di depan mata, rasanya luar biasa. Dari dalam kamar, saya bisa menyaksikan sunrise yang muncul di sisini Petronas Twin Towers.

Panorama Sunrise dan Menara Kembar dari jendela kamar Sheraton, sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Panorama Sunrise dan Menara Kembar dari jendela kamar Sheraton, sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Saat malam tiba, menara ini tampak semakin indah dengan lampu-lampu yang menerangi setiap lantainya, menciptakan pemandangan spektakuler yang tak terlupakan. Saya merasa sangat beruntung bisa menikmati pemandangan ini setiap kali melongok dari jendela kamar.

Namun, pada kunjungan saya berikutnya ke Kuala Lumpur dan kembali berkesempatan  menginap di Sheraton Imperial juga, saya tidak mendapatkan kamar dengan pemandangan ke arah menara. Rasanya seperti kehilangan sesuatu yang besar. Pemandangan yang begitu megah sebelumnya kini tergantikan dengan pemandangan kota biasa.

Walaupun tetap nyaman, pengalaman menginap kali ini tidak memiliki sentuhan magis yang sama. Pemandangan menara kembar memang membuat pengalaman menginap jauh lebih istimewa, dan saat itu, saya menyadari betapa beruntungnya saya pada kunjungan sebelumnya.

Petronas Twin Towers bukan hanya sebuah bangunan; ia adalah simbol dari pencapaian yang luar biasa, dan melihatnya dari jendela kamar hotel menjadi momen yang mengesankan, penuh inspirasi.

Ngarai Sianok dari Kamar Hotel Novotel Bukittinggi             

Indonesia juga tidak kekurangan ikon alam yang luar biasa, dan salah satunya adalah Ngarai Sianok di Bukittinggi, Sumatera Barat. Ngarai ini adalah keajaiban alam dengan pemandangan yang luar biasa indah. Tebing-tebing tinggi yang membingkai lembah hijau, dengan aliran sungai yang tenang di dasarnya, menciptakan panorama yang begitu memukau.

Ngarai Sianok sering disebut sebagai "Grand Canyon"-nya Indonesia, meski dengan skala yang lebih kecil dan nuansa yang lebih hijau. Ketika saya menginap di Hotel Novotel Bukittinggi, saya merasa sangat beruntung mendapatkan kamar dengan pemandangan langsung ke arah ngarai ini.

Panorama Ngarai Sianok dari jendela kamar Novotel Bukittinggi, sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Panorama Ngarai Sianok dari jendela kamar Novotel Bukittinggi, sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Setiap pagi, saya disambut oleh hamparan hijau dan tebing-tebing tinggi yang berdiri megah di kejauhan. Udara sejuk Bukittinggi, ditambah dengan pemandangan alami ini, menciptakan suasana damai yang begitu menenangkan. Rasanya, tidak ada yang bisa mengalahkan keindahan ini.

Namun, pada kunjungan saya berikutnya ke Bukittinggi, meskipun saya kembali menginap di Novotel, saya tidak mendapatkan kamar dengan pemandangan Ngarai Sianok. Saya malah mendapat kamar yang menghadap ke area lain dari kota, dan meskipun pemandangan itu tetap menarik, saya merindukan panorama luar biasa dari ngarai yang sebelumnya saya nikmati.

Pengalaman ini mengajarkan saya untuk lebih menghargai momen-momen istimewa yang tidak selalu bisa diulang. Ngarai Sianok bukan hanya tentang keindahan alam, tetapi juga tentang kedamaian dan ketenangan yang sulit didapatkan di tempat lain.

Ketika Anda beruntung mendapatkan kamar dengan pemandangan ini, rasanya seperti dihadiahi sebuah oase kedamaian di tengah perjalanan Anda.

Kesimpulan: Keberuntungan dalam Setiap Perjalanan

Mendapatkan kamar hotel dengan pemandangan ikon terkenal dunia adalah sebuah keberuntungan yang langka dan mahal. Pemandangan ini tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga memperkaya pengalaman perjalanan dengan kenangan yang tak terlupakan.

Setiap ikon memiliki daya tariknya sendiri, dan saat kita beruntung bisa menikmatinya dari kenyamanan kamar hotel, momen tersebut menjadi salah satu bagian paling berharga dalam perjalanan.

Dari keagungan Ka'bah di Makkah, kemegahan Petronas Twin Towers di Kuala Lumpur, hingga keindahan alami Ngarai Sianok di Bukittinggi, setiap pemandangan tersebut memberikan pengalaman yang mendalam dan tak terlupakan.

Namun demikian, ketika keberuntungan tidak berpihak dan kita tidak mendapatkan pemandangan yang diharapkan, kita semakin sadar betapa berharganya momen-momen tersebut. Sebagai traveler, kita harus menghargai setiap detik yang diberikan, karena momen-momen istimewa itu adalah bagian dari kebahagiaan dalam perjalanan kita.

Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun