Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Konsep Bisnis dalam Al Quran serta Implikasinya dengan Eco Business dan Business Sustainability

27 Agustus 2024   09:48 Diperbarui: 27 Agustus 2024   13:36 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal diolah dengan AI: Copilot.Microsoft

Bisnis selalu memegang peranan penting dalam kehidupan sosial dan ekonomi manusia sepanjang masa. Kegiatan bisnis bukan hanya sekadar mengejar keuntungan finansial, tetapi juga memiliki dampak yang luas terhadap individu, masyarakat, dan lingkungan.

Islam, melalui Al-Quran, memberikan panduan yang komprehensif mengenai bagaimana umat Muslim seharusnya menjalankan bisnis. Prinsip-prinsip ini mencakup tidak hanya keuntungan di dunia, tetapi juga kesuksesan spiritual di akhirat.

Sebagaimana firman Allah SWT:

"Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS. Al-Isra: 35)

Ayat ini menekankan pentingnya keadilan dan kebenaran dalam transaksi bisnis. Setiap tindakan harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab, memastikan bahwa tidak ada pihak yang dirugikan dan bahwa setiap transaksi mencerminkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan.

Bisnis dalam Pandangan Islam

Islam mendorong umatnya untuk terlibat dalam bisnis. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sendiri adalah seorang pedagang yang aktif dalam dunia bisnis bersama istrinya, Khadijah. Oleh karena itu, umat Islam telah menjadi bagian dari dunia bisnis selama lebih dari 14 abad. Al-Quran, sebagai pedoman hidup umat Islam, mengatur berbagai aspek bisnis secara detail, dari aspek legal hingga etika dan tanggung jawab sosial.

C.C. Torrey, seorang ilmuwan Barat, dalam disertasinya yang berjudul "The Commercial Theological Terms in the Koran," mengungkapkan bahwa Al-Quran menggunakan terminologi bisnis secara ekstensif. Ia menemukan lebih dari 20 istilah bisnis yang disebutkan lebih dari 370 kali dalam berbagai ayat. Hal ini menandakan bahwa aktivitas bisnis dianggap sangat penting dalam Islam.

Selain itu, Al-Quran mendorong perdagangan lintas batas, yang dalam istilah modern disebut sebagai globalisasi. Dengan demikian, konsep perdagangan global bukanlah hal yang baru dalam Islam. Aktivitas bisnis dipandang sebagai pekerjaan yang menguntungkan dan menyenangkan, selama dilakukan dengan niat yang baik dan cara yang halal.

Bisnis sebagai Tanggung Jawab Dunia dan Akhirat

Islam memandang kehidupan manusia sebagai sebuah proses yang berkelanjutan, dimulai dari kelahiran hingga kematian, dan bahkan berlanjut ke kehidupan setelah mati. Oleh karena itu, setiap keputusan dan tindakan yang kita ambil di dunia, termasuk dalam bisnis, akan berdampak pada kehidupan kita di akhirat.

Kesuksesan dalam bisnis menurut Al-Quran tidak hanya diukur dari keuntungan materi yang diperoleh, tetapi juga dari manfaat yang diberikan kepada masyarakat, lingkungan, serta bagaimana bisnis tersebut membawa keberkahan di dunia dan akhirat.

Seorang Muslim harus bertanggung jawab atas segala tindakannya di dunia, termasuk dalam aktivitas bisnis, karena semua perbuatan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah pada hari perhitungan (Yaumil Hisaab).

Bisnis yang hanya mengejar keuntungan sesaat tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjangnya baik di dunia maupun di akhirat bukanlah bisnis yang sukses menurut Al-Quran. Kesuksesan sejati adalah ketika bisnis tersebut memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi banyak pihak dan berkontribusi positif bagi lingkungan serta mendapatkan ridha Allah.

Implikasi Eco Business dan Business Sustainability dalam Islam

Dalam beberapa dekade terakhir, dunia bisnis semakin menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara kegiatan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Konsep eco business dan business sustainability telah menjadi fokus utama bagi banyak perusahaan yang ingin mengurangi dampak negatif dari aktivitas bisnis mereka terhadap bumi.

Prinsip-prinsip ini sebenarnya sangat sejalan dengan konsep bisnis dalam Al-Quran. Islam mengajarkan bahwa manusia adalah khalifah di bumi, yang memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga alam dan seluruh isinya.

Ketamakan dalam bisnis yang mengabaikan dampak terhadap lingkungan, seperti eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan atau polusi yang merusak ekosistem, bertentangan dengan ajaran Islam.

Sebagai contoh, konsep sustainability atau keberlanjutan dalam bisnis mengajarkan pentingnya memikirkan jangka panjang dan tidak hanya mengejar keuntungan sesaat. Hal ini sangat relevan dengan prinsip dalam Al-Quran yang mengajarkan bahwa bisnis tidak hanya dilihat dari kesuksesan di dunia, tetapi juga manfaatnya di akhirat.

Oleh karena itu, bisnis yang berkelanjutan adalah bisnis yang menjaga keseimbangan antara ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dalam praktiknya, pelaku bisnis Muslim dapat mengimplementasikan konsep eco business dengan cara mengurangi jejak karbon perusahaan, menggunakan energi terbarukan, dan mengadopsi model bisnis sirkular yang mengurangi limbah dan memaksimalkan penggunaan sumber daya.

Selain itu, tanggung jawab sosial juga harus menjadi bagian integral dari strategi bisnis, di mana perusahaan berperan aktif dalam membantu komunitas lokal dan memperbaiki kualitas hidup mereka.

Kesimpulan

Konsep bisnis dalam Al Quran sangat komprehensif dan relevan dengan tantangan bisnis modern. Al-Quran mengajarkan bahwa bisnis yang sukses adalah bisnis yang membawa keuntungan dunia dan akhirat.

Bisnis yang hanya mengejar keuntungan materi tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap masyarakat dan lingkungan tidak dianggap sebagai bisnis yang benar-benar berhasil.

Dalam konteks dunia modern, konsep ini sejalan dengan prinsip eco business dan business sustainability yang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara keuntungan ekonomi dan kelestarian lingkungan.

Pelaku bisnis Muslim didorong untuk menjalankan bisnis dengan prinsip keadilan, kejujuran, tanggung jawab sosial, dan keberlanjutan, sehingga tidak hanya memberikan keuntungan materi tetapi juga membawa berkah dan ridha Allah SWT.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Dengan demikian, Islam memberikan panduan yang jelas bagi para pelaku bisnis untuk menciptakan dunia yang lebih adil, berkelanjutan, dan sejahtera, tidak hanya bagi manusia tetapi juga bagi seluruh ciptaan Allah di bumi ini.

Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)

___________________________________________

Artikel ini diharapkan dapat menjadi renungan dan panduan bagi semua pelaku bisnis untuk menjalankan usahanya dengan nilai-nilai yang lebih mendalam, sejalan dengan prinsip-prinsip Islam dan konsep keberlanjutan yang semakin relevan di era modern ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun