Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Strategi Menguatkan Corporate Culture demi Keunggulan Kompetitif yang Berkelanjutan

20 Agustus 2024   08:14 Diperbarui: 20 Agustus 2024   08:33 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fleksibilitas dalam Pendekatan Corporate Culture

Tidak ada satu pendekatan tunggal yang cocok untuk semua organisasi dalam membangun corporate culture. Setiap perusahaan unik, dan demikian juga kebutuhan serta tantangan mereka. Misalnya, dengan semakin populernya model operasi hibrida dan jarak jauh, banyak organisasi menghadapi tantangan baru dalam menjaga kohesi tim dan produktivitas.

Namun, organisasi yang berhasil mengadopsi model kerja hibrida dengan baik menunjukkan bahwa fleksibilitas dan adaptasi adalah kunci. Dengan strategi yang tepat, organisasi dapat memanfaatkan manfaat dari fleksibilitas kerja, sambil tetap menjaga kolaborasi dan efisiensi tim.

Inklusi sebagai Faktor Penggerak Kinerja

Upaya untuk menciptakan inklusi dalam corporate culture harus dilakukan dengan sengaja dan strategis. Keberagaman dan inklusi bukan hanya tentang menciptakan lingkungan yang adil, tetapi juga tentang mendukung kinerja yang lebih kuat dan inovasi yang lebih baik. Ketika karyawan merasa dihargai dan diikutsertakan, mereka lebih cenderung berkontribusi secara positif terhadap keberhasilan organisasi.

Mengintegrasikan inklusi ke dalam strategi bisnis tidak hanya memperkuat corporate culture tetapi juga meningkatkan kinerja secara keseluruhan. Dengan demikian, organisasi perlu menempatkan inklusi sebagai bagian inti dari strategi mereka untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Ritual dan Simbol dalam Membentuk Corporate Culture

Ritual dan simbol memainkan peran penting dalam memperkuat corporate culture. Penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan transformasi budaya sangat bergantung pada kemampuan pemimpin untuk mencontohkan perilaku yang diharapkan dari karyawan. Ritual dan simbol membantu dalam mewujudkan nilai-nilai inti organisasi dan menciptakan identitas yang kuat.

Sebagai contoh, penggunaan simbol tertentu untuk mendorong percakapan yang jujur di antara karyawan dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih terbuka dan kolaboratif. Dengan demikian, tindakan simbolis ini tidak hanya memperkuat corporate culture tetapi juga meningkatkan keterlibatan karyawan.

Mengukur Laba atas Investasi dalam Talent

Salah satu investasi terbesar yang dilakukan oleh organisasi adalah dalam bakat (talent). Namun, untuk memastikan bahwa investasi ini memberikan hasil yang maksimal, diperlukan ketelitian dalam mengukur laba atas bakat tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun