Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ziarah ke Makam Tuanku Imam Bonjol di Minahasa, Menghargai Kepahlawanan dalam Semangat Kemerdekaan

17 Agustus 2024   20:38 Diperbarui: 17 Agustus 2024   23:08 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bekas tempat pengasingan dan komplek makam Tuanku Imam Bonjol di Minahasa. Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Perjalanan ke Desa Lotak: Menyusuri Jejak Sejarah

Dalam perjalanan akhir pekan ke Danau Tondano, sebelum kembali ke Manado untuk pulang ke Jakarta, saya mampir ke kompleks pemakaman Tuanku Imam Bonjol di Desa Lutak di Kecamatan Pinleng, Minahasa.

Desa Lutak terletak di kaki pegunungan dengan suasana yang sejuk dan tenang, memberikan nuansa yang damai dan reflektif. Begitu tiba di kompleks pemakaman, saya disambut oleh sebuah taman yang asri dengan pepohonan rindang.

Dari tempat parkir, saya berjalan menuju bangunan bercat putih dengan arsitektur Bagonjong yang khas, menyerupai Rumah Adat Minangkabau. Bangunan ini memberikan nuansa Minang yang kuat, meskipun berada jauh di tanah Minahasa.

Untuk mencapai makam, beberapa anak tangga harus dilalui. Di dalam bangunan, saya disambut oleh sebuah makam sederhana yang dilapisi keramik putih. Pada batu nisan, tertulis sejarah singkat tentang Tuanku Imam Bonjol:

"Tuanku Imam Bonjol lahir pada tahun 1774 di Tanjung Bungo, Bonjol, Sumatera Barat. Wafat pada 6 November 1854 di Lota Minahasa dalam pengasingan Pemerintah Kolonial Belanda karena berperang menentang penjajahan untuk kemerdekaan Tanah Air, Bangsa dan Negara."

Tulisan ini mengingatkan saya akan perjuangan Tuanku Imam Bonjol yang gigih melawan penjajah demi kemerdekaan bangsa. Beliau tidak hanya menjadi simbol perlawanan fisik tetapi juga perlawanan moral terhadap ketidakadilan.

Di salah satu dinding bangunan, terdapat lukisan yang menggambarkan Tuanku Imam Bonjol dengan jubah dan sorban putih, sedang mengacungkan pedang di atas seekor kuda. Lukisan ini mencerminkan semangat perjuangan dan keteguhan hati beliau yang tak pernah surut.

Mengunjungi Peninggalan Tempat Ibadah Tuanku Imam Bonjol

Selain berziarah ke makam, saya juga berkesempatan mengunjungi peninggalan tempat ibadah Tuanku Imam Bonjol yang terletak di bawah bangunan makam. Untuk mencapainya, saya berjalan melewati rimbunnya pepohonan jati dan bambu, serta menuruni beberapa anak tangga.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun