Jika Anda adalah pecinta seni dan sejarah, maka kunjungan ke Saptohoedojo Art Gallery di Yogyakarta adalah suatu keharusan. Galeri ini tidak hanya menawarkan keindahan karya seni, tetapi juga menggali kisah seorang maestro seni Indonesia, Dr. Hc. R.M. Saptohoedojo, yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam dunia seni Nusantara.
Mengenal Sosok Saptohoedojo
Saptohoedojo, atau yang akrab disapa "Pieq" saat kecil, lahir pada tanggal 6 Februari 1925 di Solo. Ia adalah anak ketujuh dari 18 bersaudara, dengan darah seni mengalir dalam dirinya dari dua garis keturunan terhormat. Ayahnya, KRT dr. Hendronoto, dan ibunya yang merupakan keturunan pujangga terkenal, Ronggowarsito, memberikan landasan kuat bagi Saptohoedojo dalam mengejar dunia seni.
Kehidupan Saptohoedojo penuh warna. Sejak kecil, bakatnya dalam melukis sudah terlihat, bahkan ia pernah menjadi juara lomba melukis antar sekolah di Solo. Namun, jiwa petualangnya yang penuh semangat membawanya jauh dari kampung halamannya.
Saptohoedojo menghabiskan masa mudanya dengan bergabung dalam Tentara Pelajar saat revolusi fisik, hingga akhirnya merantau ke Singapura untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Di Singapura, setelah berbagai tantangan hidup, termasuk bekerja sebagai sopir taksi, Saptohoedojo mulai dikenal sebagai pelukis berbakat. Pertemuan dengan Mr. Russel, konsul Inggris di Singapura, membuka jalan baginya untuk memamerkan karyanya di British Council, sebuah titik awal yang mengubah hidupnya.
Kesuksesannya sebagai pelukis terus berkembang, terutama setelah meraih penghargaan dalam pameran di Malaysia pada 1948. Ia bertemu tokoh-tokoh terkemuka seperti Sutan Sjahrir dan Kusumo Utoyo, dan bersama mereka mendirikan Indonesia Office di Singapura. Karier seninya makin bersinar setelah belajar di Rijks Academy di Amsterdam dan State School of Arts di London dengan subsidi dari pemerintah Indonesia.
Setelah kembali ke Indonesia, Saptohoedojo menjadi dosen di ASRI Yogyakarta, tetapi kemudian memutuskan untuk menjadi seniman independen. Kebebasannya menghasilkan karya-karya luar biasa dalam berbagai bidang seni, termasuk lukisan, patung, desain, kolase, batik, dan kriya seni.
Menariknya, Saptohoedojo juga pernah memperistri Kartika Affandi, putri dari Sang Maestro Affandi. Hubungan ini memperkuat ikatan Saptohoedojo dengan dunia seni, membawa pengaruh besar dalam karya-karyanya, dan memperkaya perjalanan seninya.
Kisah di Balik Saptohoedojo Art Gallery
Setelah meraih kesuksesan di luar negeri, Saptohoedojo kembali ke Indonesia dengan semangat besar untuk berkarya. Bersama istrinya, Yani, mereka mendirikan Saptohoedojo Art Gallery pada tahun 1976 di Yogyakarta.
Yani adalah seorang wanita yang memiliki cinta mendalam terhadap seni dan budaya, serta menjadi mitra sejati Saptohoedojo dalam setiap langkahnya. Selain mendukung karier seni suaminya, Yani juga berperan penting dalam pengelolaan galeri, memastikan bahwa visi mereka dalam melestarikan dan mempromosikan seni Indonesia terwujud dengan baik.
Galeri ini bukan hanya menjadi tempat pameran karya-karyanya, tetapi juga pusat pelatihan bagi para seniman lokal. Karya-karya Saptohoedojo mencerminkan berbagai aspek budaya Indonesia, mulai dari lukisan, patung, hingga kriya seni.
Galeri ini menjadi saksi bisu perjalanan seorang seniman yang mengubah barang-barang rongsokan menjadi karya seni bernilai tinggi, serta dedikasinya dalam membina lebih dari 700 pengrajin batik dan seni lainnya di berbagai daerah.
Saptohoedojo dikenal sebagai seniman yang inovatif dan kontroversial, dengan gagasan-gagasan seperti mendirikan koperasi seniman dan Makam Seniman di Imogiri. Pada 1988, ia dianugerahi Upakarti oleh Presiden Soeharto, menegaskan kontribusinya yang luar biasa dalam dunia seni Indonesia.
Saptohoedojo meninggal pada 3 September 2003 di usia 78 tahun, meninggalkan warisan seni yang kaya dan pengaruh besar dalam dunia seni Indonesia. Karyanya terus dikenang, dan galeri seninya menjadi saksi bisu dari perjalanan seorang seniman serba bisa yang telah memberikan warna pada dunia seni Indonesia.
Pada tahun 2009 Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia menganugerahi Bintang Budaya Parama Dharma kepada mendiang Saptohoedojo. Bintang Budaya Parama Dharma tersebut merupakan tanda kehormatan untuk menghormati seseorang atas jasanya dalam bidang kebudayaan.
Pengalaman Berkunjung ke Saptohoedojo Art Gallery
Setibanya di Saptohoedojo Art Gallery, saya disambut oleh suasana yang tenang dan penuh inspirasi. Galeri ini dirancang dengan indah, mencerminkan perpaduan seni budaya dari Sabang hingga Merauke.
Di setiap sudutnya, terpajang karya-karya Saptohoedojo yang menakjubkan, mulai dari lukisan yang penuh warna hingga patung-patung yang memiliki cerita tersendiri.
Salah satu hal yang menarik perhatian adalah koleksi batik dan baju-baju dengan kualitas tinggi yang dipamerkan di galeri ini. Setiap karya memancarkan sentuhan pribadi dari Saptohoedojo, mencerminkan kecintaannya terhadap seni dan budayanya.
Lokasi Saptohoedojo Art Gallery yang strategis, dekat dengan bandara lama Adisutjipto Yogyakarta, membuat galeri ini menjadi tempat yang ideal untuk singgah, terutama sebelum keberangkatan penerbangan.
Dulu, sebelum Yogyakarta International Airport (YIA) beroperasi, saya sering menyempatkan diri singgah ke galeri ini untuk menunggu jam penerbangan setelah menyelesaikan urusan di Yogyakarta. Menikmati karya seni di sini selalu menjadi cara yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu sembari menyelami keindahan budaya.
Galeri ini buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 17.00, memberikan kesempatan luas bagi siapa saja untuk menjelajahi kekayaan seni yang ditawarkan.
Mengakhiri Perjalanan dengan Kenangan yang Tak Terlupakan
Mengunjungi Saptohoedojo Art Gallery bukan hanya sekadar wisata seni, tetapi juga perjalanan menyelami kisah hidup seorang maestro yang mengabdikan hidupnya untuk seni dan budaya Indonesia. Galeri ini tidak hanya menjadi tempat pameran, tetapi juga simbol dari semangat juang dan kreativitas tanpa batas.
Saptohoedojo telah meninggalkan dunia ini pada tahun 2003, tetapi warisannya terus hidup melalui karya-karyanya yang abadi dan pengaruhnya dalam dunia seni Indonesia. Bagi Anda yang ingin menyelami lebih dalam tentang seni dan sejarah, Saptohoedojo Art Gallery adalah destinasi yang wajib dikunjungi.
Ajakan untuk Mencintai Sejarah dan Budaya Bangsa
Sebagai bangsa yang kaya akan budaya dan sejarah, sudah sepatutnya kita melestarikan warisan ini dengan berkunjung ke museum dan galeri seni seperti Saptohoedojo Art Gallery di Yogyakarta. Dengan mengenal lebih dekat para maestro seni dan karya-karyanya, kita tidak hanya menikmati keindahan seni, tetapi juga menghargai perjalanan sejarah dan kebudayaan yang telah membentuk identitas bangsa kita.
Mari bersama-sama mencintai sejarah dan budaya Indonesia dengan terus mendukung dan mengunjungi tempat-tempat yang menyimpan kekayaan tersebut. Saptohoedojo Art Gallery adalah salah satu tempat yang layak menjadi bagian dari perjalanan budaya Anda.
Â
Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI