Transformasi dalam organisasi merupakan proses yang kompleks dan memerlukan keterlibatan aktif dari seluruh karyawan untuk mencapai kesuksesan.
Sebuah studi oleh McKinsey terhadap 36.000 inisiatif transformasi di 35 perusahaan menemukan bahwa membagi tanggung jawab secara efektif sangat penting untuk menghindari penundaan dan kebocoran nilai.
Ketika seseorang diberikan lebih dari lima proyek untuk ditangani, risiko penundaan dan hilangnya nilai meningkat. Misalnya, jika seseorang mengelola sepuluh inisiatif, penundaan pelaksanaan dapat bertambah hingga 20 hari, dan kebocoran nilai meningkat sebesar 40% dibandingkan dengan ketika hanya menangani lima inisiatif.
Jadikan Inovasi dan Pelaksanaan sebagai Tugas Semua Orang
Transformasi yang berhasil adalah transformasi yang dilakukan oleh karyawan, bukan yang dipaksakan kepada mereka. Dalam pengalaman McKinsey dengan transformasi global, keberhasilan transformasi sangat dipengaruhi oleh keterlibatan karyawan (employee engagement) dalam ide, kepemilikan, dan implementasi.
Karyawan dari setiap tingkat organisasi harus diberi kesempatan untuk mengajukan ide-ide yang dapat meningkatkan proses dan pelaksanaan inisiatif. Dengan melibatkan seluruh karyawan, mereka tidak hanya merasa memiliki peran dalam perubahan, tetapi juga lebih termotivasi untuk menjalankan inisiatif tersebut hingga tuntas.
Transformasi yang paling efektif terjadi ketika inovasi dan pelaksanaan menjadi tanggung jawab bersama. Ini berarti bahwa visi dan arahan mungkin datang dari pimpinan, tetapi realisasinya harus terjadi secara demokratis, dengan seluruh organisasi berperan aktif.
Seperti yang diungkapkan oleh seorang pemimpin transformasi, "Bunuh kotak saran." Alih-alih karyawan hanya memberikan ide yang akan dilaksanakan oleh orang lain, mereka harus didorong untuk tidak hanya mengusulkan ide-ide tetapi juga merancang rencana yang mengubah ide tersebut menjadi nilai nyata dan bertanggung jawab atas pelaksanaannya.
Contoh Sukses dalam Mewujudkan Inovasi
Untuk mencapai keberhasilan dalam transformasi, tidak cukup hanya mengandalkan ide dan arahan dari tingkat atas. Kunci keberhasilan terletak pada bagaimana organisasi dapat menerjemahkan visi tersebut ke dalam tindakan nyata di setiap lapisan.
Beberapa perusahaan telah menunjukkan bagaimana inovasi dan pelaksanaan dapat diintegrasikan dengan cara yang memberdayakan seluruh karyawan. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana transformasi dapat diwujudkan dengan melibatkan semua pihak dalam organisasi, dari garis depan hingga pemangku kepentingan eksternal:
1. Jangkau Garis Depan
Pemimpin transformasi yang sukses mendorong sesi pembangkitan ide hingga ke garis depan. Ini memberikan kesempatan bagi karyawan yang mungkin telah menyimpan ide-ide hebat selama bertahun-tahun untuk menyampaikannya. Sebagai contoh, sebuah perusahaan listrik mengadakan sesi ide di setiap unit bisnis.
Pendekatan ini menghasilkan inisiatif yang memiliki kepemilikan lokal yang kuat dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan. Dengan melibatkan karyawan garis depan, inisiatif tidak hanya menjadi lebih relevan tetapi juga lebih berhasil diimplementasikan karena ditangani oleh mereka yang paling memahami masalah tersebut.
2. Undang Anggota Baru untuk Memberikan Ide-Ide Baru
Karyawan baru sering kali membawa perspektif segar dan pengalaman eksternal yang bisa sangat berharga dalam proses transformasi. Namun, mereka sering kali tidak memiliki jalur untuk terlibat.
Oleh karena itu, pemimpin transformasi perlu berinvestasi sejak awal dalam melibatkan karyawan baru agar mereka dapat menyumbangkan ide dan energi mereka sejak hari pertama. Ini membuka peluang untuk inovasi dan solusi yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh tim yang sudah lama ada.
3. Libatkan Pemangku Kepentingan dalam Perubahan
Transformasi tidak hanya memengaruhi karyawan internal tetapi juga pelanggan, pemasok, vendor, dan mitra lainnya dalam ekosistem perusahaan. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan ini, organisasi dapat membuka ruang untuk kolaborasi yang lebih luas, meningkatkan kreativitas, dan memperkuat hubungan.
Ini memastikan bahwa perubahan yang dilakukan selaras dengan kebutuhan dan harapan semua pihak yang terlibat, sehingga menghasilkan solusi yang lebih komprehensif dan efektif.
Mengakui Nilai dari Ide-Ide Kecil
Tidak ada ide yang terlalu kecil untuk diabaikan. Penelitian menunjukkan bahwa 68% inisiatif dalam organisasi biasanya bernilai $250.000 atau kurang, dan sekitar setengah dari nilai transformasi biasanya berasal dari inisiatif-inisiatif kecil ini.
Mengapa ide-ide kecil ini begitu penting? Ide-ide kecil memungkinkan organisasi untuk menjadi lebih gesit dalam merespons tantangan dan peluang. Mereka lebih cepat diimplementasikan dan sering kali lahir dari pengamatan langsung terhadap operasi sehari-hari oleh karyawan di lini depan.
Pengakuan terhadap nilai ide-ide kecil ini juga membangun budaya inovasi yang inklusif, di mana setiap karyawan merasa bahwa suara mereka didengar dan dihargai. Ini menciptakan siklus positif di mana karyawan terus termotivasi untuk memberikan ide-ide baru, yang pada akhirnya mendukung keberhasilan transformasi secara keseluruhan.
Oleh karena itu, kunci keberhasilan transformasi tidak hanya terletak pada inisiatif besar, tetapi juga pada pengakuan dan penerapan ide-ide kecil yang membawa dampak nyata.
Kesimpulan dan Aksi untuk Masa Depan
Transformasi organisasi adalah perjalanan yang melibatkan setiap individu dalam perusahaan. Kesuksesan tidak hanya bergantung pada strategi besar dan inisiatif top-down, tetapi juga pada keterlibatan aktif dan kreatif dari seluruh karyawan.
Ketika inovasi dan pelaksanaan dipandang sebagai tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas yang dibebankan pada segelintir orang, organisasi dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perubahan berkelanjutan dan menciptakan nilai nyata.
Dari mendorong ide-ide dari garis depan hingga melibatkan karyawan baru dan pemangku kepentingan eksternal, setiap langkah dalam proses transformasi berperan penting dalam membangun budaya inovasi yang inklusif.
Pengakuan terhadap nilai ide-ide kecil juga menunjukkan bahwa kontribusi setiap karyawan memiliki dampak yang signifikan. Dalam dunia yang terus berubah ini, organisasi yang mampu memanfaatkan kekuatan kolektif dari semua anggotanya akan lebih siap untuk menghadapi tantangan dan meraih peluang.
Sebagai langkah berikutnya, penting bagi setiap organisasi untuk tidak hanya merancang rencana transformasi yang komprehensif tetapi juga memastikan bahwa implementasinya melibatkan semua elemen organisasi. Ciptakan ruang bagi setiap suara untuk didengar, berikan dukungan untuk mengembangkan ide-ide, dan tanamkan budaya di mana setiap karyawan merasa bahwa mereka memiliki peran penting dalam kesuksesan perusahaan.
Dengan pendekatan yang inklusif dan penuh perhatian ini, organisasi tidak hanya akan melihat perubahan yang sukses tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan di masa depan.
Transformasi yang melibatkan semua pihak adalah kunci untuk menciptakan organisasi yang tangguh, inovatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Mari kita jadikan transformasi sebagai perjalanan bersama, di mana setiap kontribusi dihargai, setiap ide diakui, dan setiap karyawan merasa terinspirasi untuk berpartisipasi dalam mewujudkan visi bersama.
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen terhadap perubahan, kita dapat mencapai hasil yang luar biasa dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi organisasi kita.
Â
Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H