Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Gunakan Generative Artificial Intelligence (GenAI) sebagai Penguat, Bukan Pengganti Peran Manusia

12 Agustus 2024   14:31 Diperbarui: 12 Agustus 2024   16:46 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Untuk memperjelas peran GenAI sebagai alat yang mendukung manusia, mari kita lihat beberapa contoh nyata. Salah satu contohnya adalah bagaimana perusahaan ritel besar menggunakan GenAI untuk menganalisis data pelanggan dan menciptakan kampanye pemasaran yang lebih personal.

Dengan bantuan AI, perusahaan ini mampu memahami preferensi pelanggan dengan lebih baik, namun keputusan akhir tentang strategi pemasaran tetap berada di tangan manusia yang memahami konteks dan nuansa yang tidak dapat dimengerti oleh AI.

Contoh lain datang dari industri kreatif, di mana GenAI digunakan untuk menghasilkan draft konten yang kemudian disempurnakan oleh penulis manusia. AI membantu menghemat waktu dalam proses penulisan, tetapi kreativitas, empati, dan suara manusia tetap menjadi elemen penting dalam menciptakan konten yang menarik dan relevan.

Bergerak Cepat dan Buat Sesuatu

GenAI adalah teknologi baru yang sangat menarik perhatian banyak pihak. Namun, banyak perusahaan yang masih ragu untuk menerapkannya karena khawatir akan risiko atau merasa belum siap.

Dalam survei tahun 2019 oleh Pusat Hubungan Masyarakat USC Annenberg, hanya 18 persen responden yang percaya bahwa AI akan menjadi bagian penting dari bisnis masa depan mereka. Empat tahun kemudian, angka tersebut melonjak menjadi 80 persen, tetapi hanya 16 persen responden pada tahun 2023 yang merasa "sangat berpengetahuan" tentang aplikasi AI. Ini menunjukkan bahwa banyak organisasi masih dalam tahap mengejar ketertinggalan.

Memahami dan mengadopsi GenAI secara menyeluruh membutuhkan waktu dan upaya yang berkelanjutan. Pemimpin terbaik menjadikan kecepatan sebagai strategi mereka, meraih kemenangan yang cepat dan bermakna untuk membangun kepercayaan diri dan keyakinan, serta tetap berada di garis depan inovasi.

Mengambil langkah-langkah proaktif dan berinvestasi dalam pelatihan adalah kunci untuk memanfaatkan potensi GenAI secara maksimal.

Jelaskan Aspek Etika dan Keamanan

Salah satu tantangan terbesar dalam penerapan GenAI adalah menjaga agar teknologi ini digunakan secara etis dan aman. Misalnya, menghindari bias dalam algoritma AI yang dapat menghasilkan keputusan yang tidak adil, serta menjaga privasi data pengguna.

Organisasi harus transparan dalam proses penerapan AI dan memastikan bahwa semua tindakan yang diambil sejalan dengan nilai-nilai etika.

Satukan Sudut Pandang yang Berbeda dan Ciptakan Agenda Pertumbuhan

Jumlah perusahaan yang menunjuk posisi Chief AI Officer hampir tiga kali lipat secara global dalam lima tahun terakhir. Meskipun penting untuk memiliki kejelasan dalam kepemimpinan AI, organisasi terbaik adalah yang mampu membentuk tim lintas fungsi yang mencakup seluruh organisasi.

Pemimpin komunikasi memainkan peran penting dalam menyatukan sudut pandang yang berbeda untuk mempercepat inisiatif transformasional di seluruh perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun