Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ekonomi Syariah sebagai Penyeimbang dan Etika dalam Sistem Ekonomi Modern

9 Agustus 2024   19:48 Diperbarui: 9 Agustus 2024   19:50 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diolah dengan AI: copilot.microsoft.com, dokumentasi pribadi Merza Gamal

Dalam dunia yang semakin global dan kompleks, berbagai sistem ekonomi menawarkan pendekatan dan prinsip yang berbeda untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan. Salah satu sistem yang menonjol dalam menawarkan solusi alternatif adalah Sistem Ekonomi Syariah.

Berlandaskan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Syariah yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits serta dilengkapi dengan Al-Ijma (konsensus) dan Al-Qiyas (analogi), Ekonomi Syariah menawarkan perspektif unik yang menyeimbangkan antara kepentingan individu dan masyarakat, dunia dan akhirat, serta material dan spiritual.

Sistem Ekonomi Syariah tidak hanya berbasis pada prinsip-prinsip Islam tetapi juga menawarkan solusi yang adil dan etis untuk masalah-masalah ekonomi modern. Di tengah dominasi ekonomi kapitalis dan sosialisme, Ekonomi Syariah menonjol sebagai alternatif yang mengedepankan keseimbangan dan keadilan.

Artikel sederhana yang disusun berdasarkan ilmu yang masih sedikit dan pengalaman sejak tahun 1999 berkecimpung di dunia perbankan syariah mencoba membahas konsep dasar Ekonomi Syariah, tujuan dan karakteristiknya, serta penerapannya di dunia Barat.

Konsep Dasar Ekonomi Syariah

Ekonomi Syariah adalah bagian dari sistem perekonomian Syariah yang menekankan pentingnya menjalankan aktivitas ekonomi sesuai dengan "amar ma'ruf nahi mungkar" -- mengerjakan yang benar dan meninggalkan yang dilarang. Ini mencakup berbagai aspek, seperti produksi, distribusi, dan konsumsi, yang semuanya harus dilakukan dengan memperhatikan nilai-nilai moral dan etika.

Tujuan Ekonomi Syariah

Sistem Ekonomi Syariah memiliki beberapa tujuan utama yang mencerminkan prinsip-prinsip dasar Islam:

  • Kesejahteraan Ekonomi dalam Kerangka Norma Moral Islam: Ekonomi Syariah bertujuan mencapai kesejahteraan ekonomi yang sesuai dengan ajaran Islam. Setiap tindakan ekonomi harus mematuhi prinsip-prinsip yang diatur dalam Al-Qur'an dan Hadits, memastikan bahwa segala bentuk kegiatan ekonomi tidak hanya mengejar keuntungan material tetapi juga ridha Allah SWT.
  • Membentuk Masyarakat dengan Tatanan Sosial yang Solid: Sistem ini mendorong terbentuknya masyarakat yang adil dan bersatu, berdasarkan prinsip keadilan dan persaudaraan universal. Islam mengajarkan pentingnya menjaga keharmonisan sosial dan menghindari ketimpangan ekonomi yang ekstrem.
  • Distribusi Pendapatan dan Kekayaan yang Adil: Ekonomi Syariah menekankan pentingnya distribusi pendapatan dan kekayaan yang adil. Tujuan ini adalah untuk mencegah akumulasi kekayaan di tangan segelintir orang dan memastikan semua lapisan masyarakat memiliki akses yang sama terhadap sumber daya ekonomi.
  • Kebebasan Individu dalam Konteks Kesejahteraan Sosial: Sistem ini menghargai kebebasan individu dalam menjalankan kegiatan ekonomi, selama tidak merugikan kepentingan umum. Kebebasan ini harus berada dalam kerangka tanggung jawab sosial dan moral.

Karakteristik Utama Ekonomi Syariah

Ekonomi Syariah memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dari sistem ekonomi lainnya. Berikut adalah empat sudut pandang utama dalam Ekonomi Syariah:

  1. Ekonomi Illahiyah (Ke-Tuhan-an): Segala aktivitas ekonomi dilakukan dengan mengingat keberadaan dan pengawasan Allah SWT. Prinsip ini menekankan bahwa kekayaan dan harta benda adalah amanah yang harus digunakan dengan cara yang benar dan bertanggung jawab.
  2. Ekonomi Akhlaq: Transaksi dan kegiatan ekonomi harus dijalankan dengan jujur, adil, dan transparan. Ekonomi Syariah melarang praktik-praktik yang curang seperti riba, penipuan, dan eksploitasi.
  3. Ekonomi Kemanusiaan: Kepedulian terhadap kesejahteraan manusia dan keadilan sosial menjadi fokus utama. Ekonomi Syariah mendorong partisipasi semua lapisan masyarakat dalam aktivitas ekonomi dan memastikan distribusi kekayaan yang adil.
  4. Ekonomi Keseimbangan: Keseimbangan antara aspek duniawi dan akhirat, material dan spiritual, serta kepentingan individu dan masyarakat menjadi prioritas. Prinsip moderasi ini memastikan bahwa tidak ada pihak yang dizalimi, baik itu individu maupun masyarakat.

Ekonomi Keseimbangan dalam Perspektif Islam

Ekonomi Keseimbangan dalam perspektif Islam menekankan keseimbangan yang adil antara berbagai aspek kehidupan, baik duniawi maupun akhirat, material maupun spiritual, individu maupun masyarakat.

Pandangan ini mencerminkan prinsip moderasi dalam Islam, yang tidak menzalimi hak-hak individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Karakteristik utama dari Ekonomi Keseimbangan dalam Islam meliputi:

  1. Keseimbangan Dunia dan Akhirat: Islam mengajarkan bahwa kehidupan duniawi dan akhirat harus seimbang. Aktivitas ekonomi tidak hanya bertujuan untuk keuntungan material, tetapi juga untuk mendapatkan berkah dan ridha Allah. Pengelolaan harta benda harus memperhatikan tujuan akhirat, seperti sedekah, zakat, dan amal jariyah.
  2. Keseimbangan Jiwa dan Raga: Ekonomi Syariah menghargai kebutuhan fisik dan spiritual manusia. Ekonomi yang sehat harus memenuhi kebutuhan fisik seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal, sambil juga memperhatikan kebutuhan spiritual seperti ibadah dan pembinaan akhlak.
  3. Keseimbangan Akal dan Hati: Pengambilan keputusan dalam ekonomi Syariah harus berdasarkan pertimbangan rasional dan hati nurani. Keputusan ekonomi harus didasarkan pada ilmu pengetahuan dan etika, serta menghindari tindakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip moral Islam.
  4. Keseimbangan Perumpamaan dan Kenyataan: Islam mendorong umatnya untuk menjalani hidup yang realistis dan praktis, sambil tetap memegang teguh ajaran-ajaran agama. Prinsip-prinsip Syariah harus diterapkan dalam kehidupan nyata dengan cara yang bijaksana dan fleksibel.
  5. Keseimbangan Iman dan Kekuasaan: Ekonomi Syariah mengakui pentingnya kekuasaan dan otoritas dalam mengatur masyarakat, tetapi kekuasaan harus dijalankan dengan adil dan sesuai dengan ajaran Islam. Tujuannya adalah untuk menciptakan kesejahteraan dan keadilan bagi semua lapisan masyarakat.

Penerapan Prinsip-Prinsip Syariah di Dunia Barat

Di tengah dominasi pandangan ekonomi kapitalis, banyak negara di dunia Barat mulai mengadopsi prinsip-prinsip Syariah dalam sistem ekonomi mereka. Beberapa contoh nyata termasuk:

  1. Perbankan Syariah: Lembaga keuangan seperti Al Rayan Bank di Inggris dan Kuwait Finance House menawarkan produk perbankan sesuai Syariah, seperti tabungan, pembiayaan rumah, dan investasi. Bank-bank ini beroperasi tanpa riba, mematuhi prinsip bagi hasil, dan memastikan transparansi dalam transaksi.
  2. Obligasi Syariah (Sukuk): Inggris dan Luxembourg adalah contoh negara Barat yang telah menerbitkan sukuk. Sukuk memungkinkan negara-negara ini untuk menarik investor Muslim dan mempromosikan stabilitas keuangan dengan menawarkan produk yang etis dan bebas bunga.
  3. Asuransi Syariah (Takaful): Produk asuransi berbasis Syariah, seperti yang ditawarkan oleh Cobalt Underwriting di Inggris dan Allianz Takaful di Jerman, menyediakan perlindungan asuransi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
  4. Reksa Dana Syariah: Amana Mutual Funds di Amerika Serikat dan HSBC Amanah menyediakan reksa dana yang sesuai dengan prinsip Syariah, yang melarang investasi dalam sektor non-halal seperti alkohol dan perjudian.
  5. Pusat Keuangan Syariah: London telah menjadi salah satu pusat keuangan Islam di Barat, dengan berbagai layanan keuangan Syariah yang tersedia, seperti The Islamic Financial Services Board (IFSB) yang memiliki pengaruh global di negara-negara Barat dan membantu mengembangkan standar untuk industri keuangan Islam.

Gambar diolah dengan AI: copilot.microsoft.com, dokumentasi pribadi Merza Gamal
Gambar diolah dengan AI: copilot.microsoft.com, dokumentasi pribadi Merza Gamal

Kesimpulan

Sistem Ekonomi Syariah menawarkan solusi yang komprehensif dan seimbang untuk berbagai masalah ekonomi modern. Dengan mengedepankan prinsip keadilan, etika, dan keseimbangan, sistem ini tidak hanya relevan bagi umat Islam tetapi juga menarik perhatian di dunia Barat.

Penerapan prinsip-prinsip Syariah di berbagai lembaga keuangan dan produk di negara-negara Barat menunjukkan bahwa nilai-nilai yang diusung oleh Ekonomi Syariah dapat memberikan manfaat universal, menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil dan stabil.

Sayangnya, banyak di antara umat Islam sendiri, yang belum sepenuhnya menyadari keunggulan dan kelengkapan Sistem Ekonomi Syariah. Pengaruh sejarah penjajahan dan dominasi pandangan kapitalis sering membuat mereka berpikir bahwa ekonomi kapitalis adalah sistem yang lebih baik.

Namun demikian, banyak negara di dunia Barat yang kini mulai mengadopsi prinsip-prinsip Syariah dalam sistem ekonomi mereka, menyadari keunggulan dan manfaat yang ditawarkannya seperti stabilitas keuangan, keadilan sosial, dan etika bisnis. Hal ini menunjukkan bahwa Sistem Ekonomi Syariah tidak hanya relevan untuk umat Islam tetapi juga bermanfaat secara universal.

Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam perlu meningkatkan pemahaman dan penerapan Ekonomi Syariah dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendidikan, pemahaman, dan penerapan prinsip-prinsip Islam, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan bermoral.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Semoga artikel sederhana dari pengalaman ikut berkecimpung di ekonomi dan perbankan syariah sejak tahun 1999 yang sudah tertuang di beberapa buku dan tesis terkait Ekonomi Syariah ini dapat menjadi pemicu untuk meningkatkan pemahaman kita tentang keindahan dan keunggulan Sistem Ekonomi Syariah.

Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun