Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menjelajah Ekonomi Sirkular dalam Barang Konsumen demi Masa Depan Berkelanjutan

4 Agustus 2024   12:04 Diperbarui: 10 Agustus 2024   08:00 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ekonomi sirkular(BsWei/Shutterstock)

Hal tersebut bisa berarti membuat barang yang lebih tahan lama, mengurangi kebutuhan akan produksi barang baru, dan memanfaatkan bahan daur ulang dengan lebih efisien.

Meski gagasan memperlambat laju produksi mungkin tampak mengkhawatirkan bagi beberapa pihak, kenyataannya adalah bahwa mengurangi limbah besar yang dihasilkan oleh model konsumsi saat ini adalah langkah yang diperlukan.

Potensi bisnis dari barang konsumen sirkular menunjukkan bahwa ini bukan hanya tentang mengurangi, tetapi juga tentang menciptakan peluang baru. Perusahaan dapat mengadopsi model bisnis seperti layanan perbaikan, penyewaan, dan penjualan barang bekas, yang dapat menciptakan hubungan yang berharga antara logika bisnis dan keberlanjutan.

Pendorong Pertumbuhan Barang Konsumen Sirkular

Peningkatan kesadaran konsumen terhadap keberlanjutan adalah salah satu pendorong utama ekonomi sirkular. Konsumen kini lebih peduli dengan asal-usul produk yang mereka beli dan bagaimana produk tersebut mempengaruhi lingkungan.

Mereka mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan, dari produk daur ulang hingga barang yang lebih tahan lama dan mudah diperbaiki. Ini mendorong perusahaan untuk menciptakan produk yang lebih berkelanjutan dan menawarkan layanan seperti perbaikan dan penyewaan.

Selain itu, regulasi pemerintah juga memainkan peran penting. Uni Eropa, misalnya, telah mengadopsi Rencana Aksi Ekonomi Sirkular (CEAP) sebagai bagian dari Kesepakatan Hijau Eropa. Kebijakan ini memberikan insentif finansial dan dukungan untuk perusahaan yang berkomitmen pada model bisnis sirkular.

Sumber Gambar diolah dengan AI: copilot.microsoft.com 
Sumber Gambar diolah dengan AI: copilot.microsoft.com 

Pada banyak negara Eropa, tanggung jawab produsen yang diperluas (extended producer responsibility) juga mendorong perusahaan untuk mempertanggungjawabkan siklus hidup produk mereka, termasuk pengelolaan limbah dan daur ulang.

Kemajuan teknologi juga menjadi pendorong penting. Inovasi seperti pencetakan 3D, kecerdasan buatan, dan blockchain memungkinkan desain produk yang lebih cerdas, efisiensi produksi yang lebih tinggi, dan sistem logistik yang lebih baik. Teknologi ini tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk memantau siklus hidup produk mereka dengan lebih baik.

Namun, pendorong pertumbuhan ini tidak lepas dari tantangan. Lingkungan ekonomi makro seperti kemerosotan ekonomi atau ketidakstabilan geopolitik bisa mempengaruhi adopsi ekonomi sirkular.

Dalam situasi ekonomi yang sulit, perusahaan mungkin enggan berinvestasi dalam model bisnis baru, meskipun ada potensi manfaat jangka panjang. Namun, pasar sekunder untuk produk daur ulang dan barang bekas bisa menjadi alternatif yang lebih terjangkau bagi konsumen, sehingga tetap menjaga permintaan.

Menyongsong Masa Depan Berkelanjutan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun