Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menjelajah Ekonomi Sirkular dalam Barang Konsumen demi Masa Depan Berkelanjutan

4 Agustus 2024   12:04 Diperbarui: 10 Agustus 2024   08:00 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ekonomi sirkular(BsWei/Shutterstock)

Di dunia yang semakin sadar akan dampak lingkungan, konsep ekonomi sirkular muncul sebagai jawaban atas tantangan besar yang kita hadapi: bagaimana kita bisa mempertahankan standar hidup yang baik sambil menjaga planet ini tetap sehat?

Selama bertahun-tahun, model ekonomi linier---mengambil, membuat, menggunakan, membuang---telah mendominasi. Namun, model ini terbukti tidak berkelanjutan karena terus menipisnya sumber daya alam dan meningkatnya jumlah limbah.

Apa itu Ekonomi Sirkular?

Ekonomi sirkular adalah sebuah pendekatan yang menekankan penggunaan kembali, memperpanjang masa pakai, dan mendaur ulang produk serta material. Prinsip dasarnya adalah menjaga produk, komponen, dan material dalam siklus tertutup selama mungkin.

Dengan demikian, akan mengurangi kebutuhan untuk mengekstraksi sumber daya baru dan mengurangi limbah yang berakhir di tempat pembuangan akhir. Hal ini dilakukan dengan merancang produk yang mudah diperbaiki, bisa didaur ulang, dan tahan lama.

Sumber Gambar diolah dengan AI: copilot.microsoft.com 
Sumber Gambar diolah dengan AI: copilot.microsoft.com 

Ekonomi sirkular tidak hanya fokus pada keberlanjutan lingkungan, tetapi juga menawarkan peluang bisnis yang signifikan. Menurut sebuah studi McKinsey, ekonomi sirkular bisa menjadi peluang pendapatan lebih dari $1 triliun di Eropa pada tahun 2050.

Perusahaan yang beralih ke model bisnis ini tidak hanya dapat mengurangi dampak lingkungan mereka, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional dan mendapatkan keunggulan kompetitif.

Apakah Sirkularitas Berarti Produktivitas yang Lebih Rendah?

Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah beralih ke model ekonomi sirkular akan berdampak negatif terhadap produktivitas. Produktivitas sering dianggap sebagai indikator utama kesejahteraan ekonomi, baik pada tingkat negara maupun perusahaan.

Pada tingkat negara, produktivitas yang tinggi dapat menjadi pembeda antara standar hidup yang baik dan yang tidak begitu baik. Bagi perusahaan, produktivitas yang tinggi memungkinkan peningkatan upah karyawan dan kelangsungan operasional.

Namun demikian, perlu diingat bahwa produktivitas tidak hanya tentang seberapa cepat kita bisa memproduksi barang, tetapi juga tentang efisiensi penggunaan sumber daya. Ekonomi sirkular tidak berarti memperlambat produktivitas dalam arti tradisional, tetapi lebih pada memperlambat konsumsi yang berlebihan dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun